Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meneropong Prospek WIKA ADHI Cs Usai Rilis Kinerja Kuartal III/2023

BUMN karya, Waskita (WSKT), Wijaya Karya (WIKA), Adhi Karya (ADHI), dan PT PP (PTPP) telah merilis kinerja kuartal III/2023. Bagaimana prospek sahamnya?
Aktivitas konstruksi di proyek jalan tol Semarang-Demak, proyek jalan tol yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh PT PP (Persero) Tbk./Instagram @tol_semarang_demak
Aktivitas konstruksi di proyek jalan tol Semarang-Demak, proyek jalan tol yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh PT PP (Persero) Tbk./Instagram @tol_semarang_demak

Prospek ADHI dan PTPP

Di sisi lain, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) dan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga kuartal III/2023.

Menyitir laporan keuangan perusahaan, ADHI mencetak laba bersih Rp23,53 miliar, tumbuh 11,94% YoY. Meski demikian, laba per saham turun dari level Rp5,9 menuju Rp2,8 per lembar.

Pertumbuhan laba bersih Adhi Karya didorong oleh capaian pendapatan yang tumbuh 25,36% YoY menjadi Rp11,44 triliun. Hal ini didorong oleh pendapatan dari segmen teknik dan konstruksi yang tercatat mencapai Rp9,44 triliun atau meningkat 27,96% YoY. 

Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok perseroan naik 28,19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp10,32 triliun. Alhasil laba kotor yang dirangkum ADHI sepanjang Januari-September 2023 mencapai Rp1,11 triliun, tumbuh 4,10% YoY.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko ADHI Bambang Krisminarno mengatakan perseroan terus menjaga profit margin dalam kondisi sehat di tengah kondisi global yang menantang, termasuk faktor suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve. 

“Kami bisa menurunkan liabilitas, utang-utang kami masih manageable, DER [debt equity ratio] bisa kami turunkan, dan kas masih bisa servis utang-utang yang ada,” ujarnya. 

Dia menjelaskan bahwa secara jangka menengah hingga panjang, ADHI akan melakukan pembaruan tata kelola keuangan dengan basis kontrol biaya dan optimalisasi cash-in sebagai sumber utama modal kerja proyek.

Sementara itu, PTPP merangkum laba bersih sebesar Rp239,72 miliar pada kuartal III/2023, naik 70% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni Rp141,02 miliar.

PTPP membukukan pendapatan usaha sebesar Rp12,22 triliun atau melemah 9,18% secara tahunan. Turunnya pendapatan disebabkan oleh melemahnya segmen jasa konstruksi, yang sepanjang Januari-September 2023, meraup Rp9,92 triliun atau turun 8,19% YoY.

Adapun segmen rekayasa, pengadaan, dan konstruksi atau engineering-procurement-construction (EPC) membukukan pendapatan Rp1,38 triliun, meningkat 73,58% secara tahunan.

Dari seluruh emiten BUMN Karya, saham PTPP mendapatkan paling banyak rekomendasi beli menurut konsensus analis Bloomberg. Hingga pertengahan November 2023, sembilan dari 10 analis yang mengulas saham PTPP menyematkan rekomendasi beli. 

Sementara itu, Ciptadana Sekuritas Asia memberikan peringkat underweight untuk sektor saham konstruksi pada 2024. Adapun saham PTPP menjadi top picks di sektor konstruksi. 

Ciptadana menyematkan rekomendasi beli untuk saham PTPP dengan target harga Rp700 untuk periode tahun depan. Target harga ini berada di bawah konsensus analis dengan estimasi Rp1.000 dalam 12 bulan ke depan. Artinya, masih ada potensi return sekitar 69,5% dari Rp590.

Head of Research Ciptadana Sekuritas Arief Budiman menjelaskan PTPP menjadi top picks untuk sektor konstruksi sejalan pencapaian gross margin tertinggi sebesar 14,2% pada semester I/2023. Posisi itu berada di atas emiten kontraktor lainnya dengan rata-rata 9,5%.

“Kami percaya bahwa aspek penting dari kontraktor, adalah mempertahankan tingkat margin yang tepat untuk menutupi biaya dan menghasilkan keuntungan yang besar,” ujarnya. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper