Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Janu Putra (AYAM) Mau Bangun Fasilitas Ayam Petelur di IKN Usai IPO

PT Janu Putra Sejahtera Tbk. (AYAM) berencana untuk membangun fasilitas ayam petelur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara usai resmi IPO di Bursa Efek Indonesia.
PT Janu Putra Sejahtera Tbk. (AYAM) berencana untuk membangun fasilitas ayam petelur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara usai resmi  IPO di Bursa Efek Indonesia. - Humas Setkab/Oji.
PT Janu Putra Sejahtera Tbk. (AYAM) berencana untuk membangun fasilitas ayam petelur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara usai resmi IPO di Bursa Efek Indonesia. - Humas Setkab/Oji.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten unggas, PT Janu Putra Sejahtera Tbk. (AYAM) berencana untuk membangun fasilitas ayam petelur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, usai resmi mencatatkan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (30/11/2023).

Direktur Janu Putra Sejahtera, Fadhl Muhammad Firdaus mengatakan fasilitas ayam petelur di IKN Nusantara itu ditargetkan akan beroperasi pada 2026 mendatang untuk menyuplai telur di IKN.

"Kami fokuskan untuk petelurnya di IKN. Jadi kami adakan produksi telur sekitar hampir 200.000 ekor ayam petelur. Kami akan mulai produksi di tahun 2026, atau paling lambat 2027. Sehingga produk telur di IKN bisa tercukupi,” ujar Fadhl ditemui di Gedung BEI pada Kamis, (30/11/2023).

Dia bilang, perseroan sudah memiliki sebidang tanah seluas 2 hektare di Kalimantan untuk membangun fasilitas ayam petelur tersebut.

Terkait rencana ekspansi pada tahun depan, perseroan akan fokus membangun fasilitas hatchery atau fasilitas penetasan telur baru. Kemudian pada 2025 perseroan juga berencana membangun fasilitas kandang ayam pedaging (broiler).

"Kalau untuk pembangunan fasilitas broiler di tahun 2025 itu kami sudah siapkan hampir Rp20 miliar. Kami rencananya dari keuntungan perusahaan atau ada pinjaman bank, dikasih Rp20 miliar juga untuk petelur di project IKN," kata dia.

Selain dari pinjaman bank, untuk mendukung fasilitas hatchery pada tahun depan, perseroan juga menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp10 miliar tahun depan untuk pembelian mesin.

"Untuk capex tahun depan itu ada pembelian mesin, jadi hatchery itu kan kami butuh mesin juga, kira-kira sekitar Rp10 miliar," pungkasnya.

Sebagai informasi, AYAM resmi melantai di BEI dengan melepas sebanyak-banyaknya 800 juta saham dengan nominal Rp25 per saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Alhasil, dengan harga IPO Rp100 per saham, AYAM meraih dana segar Rp80 miliar.

Berdasarkan prospektus, dana hasil IPO perseroan akan digunakan sekitar Rp40,63 miliar untuk pembelian beberapa bidang tanah di Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta.

Berikutnya, sekitar Rp15,52 miliar akan digunakan untuk untuk pembelian beberapa bidang tanah di Desa Tuksono, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, sekaligus pembangunan fasilitas hatchery atau fasilitas penetasan telur baru.

Selanjutnya sekitar Rp11,53 miliar dana IPO akan digunakan untuk melunasi seluruh utang usaha perseroan kepada entitas anak, PT Janu Putra Abadi (JPA) yang sahamnya dimiliki 20% oleh perseroan. Sedangkan sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper