Bisnis.com, JAKARTA - Emiten unggas, PT PT Janu Putra Sejahtera Tbk. (AYAM) naik 35% atau menembus Auto Rejection Atas (ARA) usai resmi mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (30/11/2023).
Berdasarkan data BEI pukul 09.00 WIB, saham AYAM mencatatkan kenaikan 35% pada debut perdagangan pagi ini, atau naik 35 poin ke level Rp135 per saham. Sehingga, harga perdana saham perdana AYAM di atas harga penawaran awal yang ditetapkan di Rp100 per saham.
Frekuensi transaksi saham AYAM saat pembukaan perdagangan sebanyak 2.063 kali dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 337.606 saham. Nilai transaksi (turnover) AYAM pagi ini pun tembus Rp4,56 miliar.
Corporate Secretary Janu Putra Sejahtera, Deni Herdiana mengatakan, perseroan memiliki prospek bisnis menjanjikan. Salah satu faktor kunci dalam pertumbuhan perseroan adalah meningkatnya konsumsi daging, yang didorong oleh kenaikan pendapatan dan pemahaman gizi masyarakat.
"Dalam menghadapi persaingan tinggi di industri, PT Janu Putra Sejahtera optimis dapat mempertahankan pangsa pasar dan tumbuh di tengah dinamika yang terus berubah," ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Kamis, (30/11/2023).
Dalam aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek.
Baca Juga
AYAM melantai di BEI dengan melepas sebanyak-banyaknya 800 juta saham dengan nominal Rp25 per saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Alhasil, dengan harga IPO Rp100 per saham, AYAM meraih dana segar Rp80 miliar. Sebelumnya, AYAM memberikan rentang harga penawaran awal Rp100-Rp110 per saham.
Berdasarkan prospektus, dana hasil IPO perseroan akan digunakan sekitar Rp40,63 miliar untuk pembelian beberapa bidang tanah di Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta.
Selanjutnya, sekitar Rp15,52 miliar akan digunakan untuk untuk pembelian beberapa bidang tanah di Desa Tuksono, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, sekaligus pembangunan fasilitas hatchery atau fasilitas penetasan telur baru.
Kemudian sekitar Rp11,53 miliar dana IPO akan digunakan untuk melunasi seluruh utang usaha perseroan kepada entitas anak, PT Janu Putra Abadi (JPA) yang sahamnya dimiliki 20% oleh perseroan. Sedangkan sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja.
Ditinjau kinerja keuangannya, AYAM membukukan penjualan sebesar Rp115,66 miliar hingga 31 Mei 2023, atau turun 22,35% secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp148,97 miliar.
Seiring turunnya pendapatan, beban pokok perseroan ikut menyusut 22,5% menjadi Rp106,83 miliar, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp137,86 miliar.
Meski demikian, perseroan mencatatkan kenaikan laba sebelum pajak penghasilan 48,78% yoy menjadi Rp5,14 miliar dibanding periode sebelumnya sebesar Rp3,45 miliar. Alhasil, laba bersih AYAM terkerek 59,63% yoy menjadi Rp4,25 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,66 miliar.
Sebagai informasi, PT Janu Putra Sejahtera Tbk. (AYAM) adalah perusahaan yang bergerak di bidang peternakan ayam dan rumah potong ayam. Produk dan jasa yang dijual oleh perseroan adalah Day Old Chicken (DOC) parent stock, DOC ayam broiler, ayam hidup, karkas ayam, telur komersil, dan jasa rumah potong ayam.