Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Djarum PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) optimistis tren konsolidasi atau merger yang terjadi pada operator telekomunikasi dapat berdampak positif terhadap bisnis menara.
Wakil Presiden Direktur Sarana Menara Adam Gifari menilai konsolidasi antar operator telekomunikasi akan membuat pemain di industri fokus terhadap peningkatan kualitas jaringan yang diterima pelanggan operator. Alhasil, konsolidasi dengan sendirinya akan meninggalkan tren perang harga layanan.
“Kalau melihat 10 atau 15 tahun yang lalu ada 10 bahkan lebih operator telekomunikasi di Indonesia, dan sekarang jumlahnya tersebut berkurang menjadi 4 perusahaan. Ini tren yang positif,” kata Adam dalam public expose live 2023, Selasa (28/11/2023).
Adam menambahkan, konsolidasi akan membuat bisnis operator telekomunikasi makin sehat, yang dalam jangka waktu menengah hingga panjang akan berdampak terhadap pertumbuhan sektor menara telekomunikasi. Momentum transisi Indonesia dari jaringan 4G menuju 5G juga siap ditangkap TOWR lantaran operator bakal memperlebar cakupan teknologi dan infrastruktur.
“Dengan 4 operator sekarang, kami tentu dapat benefit, karena operator tetap menginvestasikan lebih banyak jaringannya,” jelasnya.
Adam menjelaskan ekspansi perseroan pada tahun depan berpegang pada investasi membangun menara yang build-to-suit atau berdasarkan permintaan dari pihak operator telekomunikasi. TOWR juga fokus menggelar jaringan fiber optik khususnya yang mendukung konektivitas fiber-to-the-home (FTTH).
Baca Juga
Menurut Adam, perseroan juga menerima pesanan dari operator telekomunikasi untuk membangun menara tidak hanya di lokasi yang padat penduduk tetapi juga di luar Jawa, khususnya Indonesia bagian timur.
TOWR, lanjut Adam, berupaya menjaga likuiditas neraca untuk mendukung ekspansi dan akuisisi strategis. Artinya, perseroan mencari sumber-sumber pendanaan yang efisien, terlebih perseroan masih mendapatkan peringkat investment grade dari lembaga pemeringkat internasional.
Tahun ini, TOWR menargetkan pendapatan senilai Rp11,5 triliun dan EBITDA Rp9,8 triliun. Dari sisi operasional, hingga 30 September 2023, TOWR telah memiliki dan mengoperasikan 29.915 menara, dengan rasio tenancy 1,8 kali.
Selain itu, TOWR juga mengoperasikan 178.300 km jaringan tower fiber (FTTT), dengan total jaringan fiber 196.000 km per kuartal III/2023. TOWR juga memiliki lebih dari 12.500 aktivasi di segmen connectivity.
“Secara aktif kami mencari peluang untuk memberikan layanan konektivitas, melalui kontrak sewa business-to-business [B2B] atau business-to-government [B2G],” kata Adam.