Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara Grup Sinarmas PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) melalui dua anak usahanya mengantongi fasilitas pinjaman senilai Rp2,17 triliun dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI). Pinjaman terbaru ini menambah total pinjaman GEMS dari Bank BUMN dalam tiga bulan terakhir dengan limit hingga Rp6,79 triliun.
Sekretaris Perusahaan Golden Energy Mines Sudin SH mengatakan anak usaha GEMS, PT Borneo Indobara (BIB) dan BNI menandatangani perjanjian kredit pada 24 November 2023 untuk fasilitas modal kerja dengan limit pinjaman maksimal Rp1,95 triliun. Jangka waktu pinjaman tersebut adalah 12 bulan.
“Selain itu, BNI dan PT Barasentosa Lestari [BSL] juga menandatangani perjanjian kredit modal kerja dengan limit maksimal Rp225 miliar dan memiliki jangka waktu 12 bulan,” kata Sudin dalam keterbukaan informasi, Selasa (28/11/2023).
Menurut Sudin, transaksi pinjaman ini diharapkan akan mendukung pertumbuhan dan kinerja operasional perseroan. Selain itu, pinjaman dari BNI akan memperkuat kondisi keuangan perseroan karena tambahan fasilitas modal kerja.
Sebagai informasi, GEMS dalam tiga bulan terakhir konsisten meneken perjanjian pinjaman bank khususnya dari Bank BUMN. Perseroan tercatat mengantongi pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan total Rp2,2 triliun pada Oktober 2023.
Pinjaman yang diberikan Bank Mandiri merupakan fasilitas kredit modal kerja. Plafon pinjaman yang diberikan yakni untuk BIB maksimal sebesar Rp2,05 triliun, dan untuk BSL maksimal Rp150 miliar. Fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri ini memiliki tenor hingga 12 bulan.
Baca Juga
Sebelumnya, Presiden Direktur GEMS Bonifasius mengatakan pinjaman yang didapatkan GEMS untuk BIB dan BSL bukan merupakan pinjaman baru.
"Itu kami repackaging kembali untuk memudahkan kami supaya bisa menurunkan dan menaikkan [pinjaman], pada waktu kami memiliki dana ya kami kembalikan. Saat ini kami overlikuid dan bisa mengembalikan ke bank," ujar Bonifasius belum lama ini.
Pada 26 September lalu, dua entitas GEMS yakni BIB dan BSL juga mendapatkan pinjaman untuk modal kerja senilai Rp2,42 triliun dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).
Tahun ini, GEMS memperkirakan pendapatan pada akhir tahun dapat mencapai US$3 miliar atau setara Rp46,9 triliun (kurs Jisdor Rp15.636 per dolar AS), dengan margin profit sekitar 15 persen.
Manajemen GEMS optimistis dapat mencapai target kinerja tersebut, melihat harga batu bara pada kuartal IV/2023 yang diperkirakan meningkat dibandingkan dengan kuartal III/2023.