Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang Grup Sinarmas PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) mengincar produksi batu bara hingga 40 juta ton pada 2023, naik dari 38,4 juta ton pada 2022.
Presiden Direktur Golden Energy Mines Bonifasius menyampaikan hingga kuartal III/2023, GEMS merealisasikan produksi sebesar 30 juta ton batu bara.
Menurutnya realisasi produksi batu bara hingga kuartal III/2023 ini telah sejalan dengan target produksi GEMS tahun ini yang mencapai 40 juta ton batu bara. Target produksi ini naik dari tahun 2022 yang sebesar 38,4 juta ton batu bara.
Bonifasius optimistis GEMS dapat mencapai target kinerja tersebut, melihat harga batu bara di kuartal IV/2023 yang diperkirakan meningkat dibandingkan kuartal III/2023. Menurutnya, musim dingin di negara 4 musim akan menjadi salah satu katalis bagi permintaan batu bara di kuartal IV/2023.
"Biasanya di kuartal IV/2023, di negara 4 musim memasuki musim dingin, mereka bisa restocking untuk penambahan stok, untuk antisipasi musim dingin. Saya kira juga perang di Ukraina belakangan agak memburuk sehingga di Eropa ada beberapa menyalakan pembangkit batu bara," tuturnya di Jakarta, Rabu (4/10/2023).
Dia pun memperkirakan pendapatan GEMS dapat mencapai US$3 miliar atau setara Rp46,9 triliun (kurs Jisdor Rp15.636 per dolar AS), dengan margin profit sekitar 15 persen.
Baca Juga
"Proyeksi pendapatan hampir mencapai US$3 miliar, kurang lebih lah akan mencapai segitu," kata Bonifasius.
Sebagai informasi sepanjang tahun 2022 GEMS mencatatkan penjualan bersih senilai US$2,91 miliar, dengan laba bersih sebesar US$680,3 juta.
Sementara itu, hingga semester I/2023 GEMS mencatatkan laba bersih sebesar US$333,4 juta atau setara Rp5 triliun. Laba bersih di paruh pertama ini turun tipis 0,72 persen dari periode yang sama di tahun lalu sebesar US$335,9 juta.
Adapun pendapatan GEMS mencapai US$1,44 miliar atau setara Rp21,65 triliun di semester I/2023. Pendapatan ini naik 8,15 persen secara tahunan dari US$1,33 miliar.