Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kawasan industri PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) melalui anak usahanya mengantongi fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp1,5 triliun.
Direktur Surya Semesta Internusa The Jok Tung mengatakan anak usaha perseroan, PT Jaya Semesta Utama menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka senior dengan BCA dan SMI pada 22 November 2023. Jangka waktu pinjaman tersebut adalah maksimal 120 bulan sejak tanggal penandatanganan.
“Pinjaman akan digunakan untuk pelunasan utang perseroan kepada International Finance Corporation, dan pengembangan Subang Smartpolitan,” kata The Jok Tung dalam keterbukaan informasi, Jumat (24/11/2023).
Dia menambahkan, pinjaman yang diperoleh diharapkan akan mempercepat pengembangan Smartpolitan sebagai proyek utama perseroan. Fasilitas pinjaman ini juga termasuk upaya manajemen liabilitas grup perseroan.
Dari sisi pengembangan usaha, SSIA melalui kawasan industri Surya Cipta baru-baru ini menyediakan lahan untuk konstruksi ESR Karawang Logistics Park 1 milik ESR Group Ltd.
Pendiri Grup ESR Jeffrey Shen mengatakan Indonesia adalah pasar penting dalam ekspansi perusahaan di Asia Tenggara. ESR Karawang Logistics Park 1 akan menawarkan fasilitas gudang, terutama untuk industri yang bergerak di sektor otomotif, barang konsumsi dan makanan, gabungan gross floor area (GFA) seluas 97.902 m² meliputi 5 gedung gudang 1 lantai untuk kebutuhan penyimpanan dan distribusi mereka.
Baca Juga
Selain pasar logistik, luas lahan yang besar dari kawasan pergudangan ini mencapai 157.887 m², sehingga memungkinkan pengembangan fasilitas lain seperti pusat data, perdagangan elektronik, ilmu pengetahuan, dan industri berbasis teknologi canggih.
"Terletak di Kawasan Industri Surya Cipta, ESR Karawang Logistics Park 1 adalah satu-satunya fasilitas dengan pintu masuk Utara dan Selatan di daerah industri yang berkembang di Koridor Timur Jakarta," paparnya dalam siaran pers, Selasa (12/9/2023).
SSIA membukukan pendapatan sebesar Rp3,02 triliun hingga kuartal III/2023. Capaian ini naik 22,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,47 triliun.
Dalam laporan keuangan perseroan dijelaskan naiknya pendapatan konsolidasi tersebut didukung kinerja yang kuat dan berkelanjutan pada pendapatan di sektor perhotelan yang melesat 76,7 persen menjadi Rp666,4 miliar dari Rp377 miliar.
EBITDA juga mengalami peningkatan sebesar 51,8 persen menjadi Rp339,7 miliar dari Rp223,7 miliar ditopang naiknya EBITDA sektor perhotelah sebesar 251,9 persen.
Namun perseroan mencatat rugi bersih konsolidasi SSIA hingga September 2023 sebesar Rp23,7 miliar. Angka ini berbalik dari raihan laba bersih periode yang sama tahun lalu sebesar Rp70,8 miliar.
