Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pergerakan Harga Emas Hari Ini Dipoles Suku Bunga The Fed yang Melandai

Harga emas berpotensi mengalami penguatan seiring ekspektasi pasar terkait suku bunga acuan The Fed yang bakal melandai.
Karyawan menunjukkan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Senin (16/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan menunjukkan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Senin (16/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas berpotensi mengalami penguatan seiring ekspektasi pasar terkait suku bunga acuan The Fed yang bakal melandai.

Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange ditutup naik pada perdagangan Selasa (21/11/2023) waktu setempat, ditopang ekspektasi pasar bahwa The Fed mungkin telah menyelesaikan kenaikan suku bunga.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik 21,30 dolar AS atau 1,08%, menjadi ditutup pada 2.001,60 dolar AS per ounce.

Tak lama setelah penutupan perdagangan emas, risalah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dirilis, menunjukkan bahwa sebagian besar pejabat Federal Reserve terus khawatir terhadap percepatan kembali inflasi, dan merupakan konsensus mereka bahwa suku bunga harus tetap tinggi.

Para pejabat Fed sepakat pada pertemuan terakhir mereka, risalah rapat menunjukkan bahwa suku bunga hanya perlu dinaikkan "jika" informasi yang masuk tidak menunjukkan kemajuan yang cukup dalam menurunkan inflasi.

“Risalah rapat menunjukkan bahwa pembeli obligasi dan emas tidak boleh terlalu berlebihan,” kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York, dikutip Reuters (22/11/2023).

Sementara itu, dolar AS mencapai titik terendah dalam lebih dari 2,5 bulan, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun juga berada di dekat posisi terendah dua bulan yang dicapai minggu lalu.

National Association of Realtors pada hari Selasa melaporkan bahwa penjualan rumah yang ada di AS turun 4,1 persen pada bulan Oktober dari bulan September ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 3,79 juta. Angka ini lebih lemah dibandingkan laju penjualan sebesar 3,90 juta yang diperkirakan para ekonom dan penjualan tersebut turun 14,6 persen dibandingkan tahun lalu.

“Sepertinya tidak akan ada lagi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat, jadi itu bullish untuk emas,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Tanda-tanda melambatnya inflasi di AS telah meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan membatasi kenaikan suku bunga. Suku bunga yang lebih rendah menurunkan opportunity cost memegang emas.

“Sekarang kekhawatiran mengenai konflik di Timur Tengah telah mereda, prospek suku bunga AS kembali menguntungkan emas,” kata Commerzbank dalam sebuah catatan.

Adapun, harga perak untuk pengiriman Desember naik 25,50 sen atau 1,08 persen menjadi ditutup pada 23,869 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 18,50 dolar AS atau 1,99 persen menjadi ditutup pada 945,90 dolar AS per ounce.

16:30 WIB
Harga Emas Potensial Naik

Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mengatakan prediksi untuk harga emas cenderung masih berpotensi menuju kenaikan. Fischer mengemukakan bahwa arah trend saat ini masih mendukung kemungkinan kenaikan harga emas. Hasil analisis ini diukur dengan melihat ketidakresponsifan pergerakan emas jelang rilis berita dari Federal Open Market Committee (FOMC) pada dini hari tadi.

Fischer menyatakan, "Jelang rilis berita FOMC dini hari tadi menunjukkan bahwa pergerakan tidak merespon, dan mungkin ini akan kecenderungan berdampak terhadap berita yang akan rilis hari ini, yaitu ‘Durable Goods Order’ dan ‘Initial Jobless Claim’." Menurutnya, data-data ini kemungkinan akan memberikan tekanan terhadap mata uang Amerika Serikat (USD) dan berpotensi memperkuat emas.

13:15 WIB
Emas Bersinar Dolar AS Meredup

Analis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mengatakan suku bunga yang lebih rendah memberikan tekanan pada Dolar dan imbal hasil obligasi, meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Dolar AS sendiri tergelincir 0,3%, mencapai level terendah dalam lebih dari 2,5 bulan terhadap sejumlah mata uang utama lainnya. Meskipun demikian, hal ini membatasi penurunan harga emas pada perdagangan sebelumnya.

Indeks Dolar melemah ke 103,44 pada perdagangan sebelumnya, sementara imbal hasil US Treasury melemah ke 4,42% dari 4,44% pada perdagangan hari sebelumnya.

11:25 WIB
Harga Emas Makin Mengilap

Menurut analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, pergerakan harga emas akan dipengaruhi oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS. Investor pun menunggu dengan cemas risalah pertemuan terakhir The Federal Reserve untuk memperoleh isyarat mengenai jalur suku bunga bank sentral.

Risalah pertemuan The Fed dirilis pada hari Rabu dini hari tadi (22/11), dengan hasil yang dinilai datar. The Fed akan mempertahankan narasinya bahwa kebijakan moneter akan bergantung pada inflasi dan akan mempertahankan kenaikan suku bunga selama diperlukan. Data minggu lalu menghidupkan kembali harapan bahwa The Fed dapat mulai melonggarkan kondisi moneternya lebih cepat dari perkiraan, terutama setelah pasar tenaga kerja melambat dan laporan inflasi konsumen yang lebih lemah dari perkiraan.


Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper