Bisnis.com, JAKARTA – Pengelola restoran cepat saji CFC, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. (PTSP) mengandalkan 25 gerai baru dan momentum akhir tahun untuk mendongkrak kinerja keuangan sepanjang 2023.
Direktur Pioneerindo Gourmet Indonesia Teh Kian Kun menjelaskan pihaknya membidik pertumbuhan pendapatan hingga 14% sepanjang 2023. Salah satu strategi guna dapat mencapai target tersebut adalah pembukaan 25 gerai baru sebelum Natal untuk memaksimalkan potensi pendapatan akhir tahun.
“Biasanya di kuartal IV khususnya sebulan terakhir pendapatan akan naik seiring dengan momentum akhir tahun yaitu natal, musim libur anak sekolah serta tahun baru,” katanya saat paparan publik insidentil, Rabu (22/11/2023).
Teh Kian Kun menjelaskan pula sepanjang 2023, pihaknya menargetkan pembukaan 25 gerai baru. Hingga saat ini 20 gerai sudah diresmikan dan sudah beroperasi, sementara lima sisanya akan ditargetkan beroperasi sebelum natal untuk memaksimalkan potensi peningkatan penjualan.
Sepanjang 2023, gerai baru yang telah dibuka telah berkontribusi sebanyak Rp30 miliar untuk total pendapatan di akhir tahun. Kontribusi ini juga diharapkan akan naik dua kali lipat di tahun depan atau sekitar Rp50 miliar sepanjang 2024.
25 gerai baru tersebut tersebar di berbagai lokasi dari pulau Sumatera hingga Irian. Penentuan lokasi gerai didasari oleh pertimbangan pangsa pasar dan daya beli masyarakat di titik lokasi. Teh Kian Kun menjelaskan pula untuk satu gerai baru, PTSP mengucurkan dana sebesar Rp50 juta. Artinya untuk 25 gerai baru, dana yang diinvestasikan sekitar Rp1,25 miliar.
Baca Juga
“Adapun dana investasi berasal dari kas perseroan,” imbuhnya.
Sampai dengan saat ini, dengan penambahan 25 gerai baru, PTSP memiliki total store yang beroperasi sekitar 320 gerai. Dengan modal ini, PTSP membidik pertumbuhan pendapatan di tahun depan sebesar 15%.
Meski yakin dengan bisnis makanan siap saji yang dijalankannya, PTSP sendiri masih mengkaji lebih dalam mengenai target serta strategi yang akan diracik untuk menghadapi tahun depan. Terlebih terdapat momentum Pemilu yang biasanya ikut berkontribusi kepada pendapatan.
“Kontribusi Pemilu ada, tapi tidak signifikan,” katanya.