Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengelola Restoran Ayam CFC (PTSP) Balikkan Rugi Jadi Laba pada 2022

Laba bersih Pioneerindo Gourmet International (PTSP) mencapai Rp8,71 miliar pada 2022, berbalik dari rugi bersih Rp17,60 miliar pada 2021.
Outlet CFC Indonesia yang dikelola oleh PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. (PTSP)./cfcindonesia.com
Outlet CFC Indonesia yang dikelola oleh PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. (PTSP)./cfcindonesia.com

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola jaringan restoran ayam cepat saji California Fried Chicken (CFC) PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. (PTSP) berbalik membukukan laba sepanjang 2022 dari rugi yang dialami pada 2021.

Berdasarkan laporan keuangan PTSP yang dikutip Senin (17/4/2023), laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp8,71 miliar, berbalik dari rugi bersih Rp17,60 miliar pada tahun sebelumnya.

Laba yang ditorehkan PTSP tidak lepas dari kenaikan pendapatan bersih sepanjang Januari—Desember 2022. Selama periode ini, PTSP membukukan pendapatan Rp555,68 miliar, naik 31,35 persen dibandingkan dengan Rp423,06 miliar pada 2021.

Kenaikan penjualan PTSP sejalan dengan pertambahan jumlah gerai. Per 31 Desember 2022, jumlah gerai yang dioperasikan mencapai 307 unit, naik daripada posisi pada akhir Desember 2021 sejumlah 301 unit.

Berdasarkan segmen bisnis, restoran CFC menyumbang pendapatan terbesar, yakni Rp508,99 miliar. Angka itu naik 29,44 persen daripada 2021 sebesar Rp393,23 miliar. Sementara itu, merek Sapo Oriental berkontribusi sebesar Rp17,76 miliar, Sugakiya sebesar Rp16,81 miliar, dan Cal Donat Rp10,09 miliar. PTSP juga mendapatkan royalti dan franchise fee sebesar Rp2,01 miliar sepanjang 2022.

Sejalan dengan naiknya pendapatan, beban pokok penjualan juga meningkat 27,66 persen secara tahunan menjadi Rp218,43 miliar dari sebelumnya Rp171,10 miliar. Meski demikian, PTSP tetap membukukan kenaikan laba kotor sebesar 33,85 persen year-on-year (YoY) dari Rp251,96 miliar pada 2021 menjadi Rp337,25 miliar pada 2022.

Aset PTSP tercatat turun menjadi Rp291,72 miliar per Desember 2022, dari Rp323,19 miliar pada akhir 2021. Penurunan terutama dipicu oleh berkurangnya aset tetap dan aset hak guna.

Kewajiban PTSP juga tercatat turun menjadi Rp108,09 miliar per 31 Desember 2022 dari Rp129,80 miliar pada akhir 2021. Penurunan cukup signifikan terlihat pada liabilitas sewa dari Rp25,75 miliar pada akhir 2021 menjadi hanya Rp14,43 miliar di akhir 2022.

Adapun total ekuitas PTSP meningkat dari Rp127,87 miliar pada akhir 2021 menjadi Rp135,07 miliar. Kenaikan ini seiring dengan bertambahnya saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp6,31 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper