Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola jaringan restoran ayam cepat saji California Fried Chicken (CFC) PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. (PTSP) menargetkan dapat meningkatkan penjualan sebesar 20 persen pada 2022, seiring dengan rencana perusahaan untuk menambah gerai.
Direktur Utama PTSP Edi Triyento mengatakan perusahaan telah merealisasikan pembukaan 7 gerai baru sepanjang kuartal I/2022. Dia optimistis target pembukaan gerai baru bisa terealisasi sampai akhir tahun ini.
“Tahun ini kami rencana buka 20 gerai sampai akhir tahun. Kalau melihat data, kuartal I/2022 kami sudah buka 7 gerai. Kami masih optimistis untuk 20 gerai bisa direalisasikan sampai akhir tahun,” kata Edi dalam paparan publik daring, Kamis (2/6/2022).
Edi mengatakan Pioneerindo Gourmet International tidak akan menggunakan dana pinjaman untuk investasi penambahan gerai. Berdasarkan kalkulasi perusahaan, kebutuhan belanja modal sampai akhir tahun bisa didukung dengan kas internal perusahaan.
“Untuk capex kami usahakan dananya kas internal. Kami sudah hitung sampai Desember proyeksi cash flow, kas internal bisa memenuhi pembukaan toko baru. Untuk pembukaan 20 outlet ini, kami memanfaatkan utilisasi aset yang masih ada sehingga mengurangi capex kami. Kami pakai kas internal. Tidak ada pinjaman dari kreditur,” paparnya.
Pandemi selama 2 tahun terakhir yang diikuti dengan kebijakan pembatasan menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan. Pada 2020, pendapatan perusahaan turun menjadi hanya Rp372,58 miliar, dari Rp720,99 miliar pada 2019.
Baca Juga
Pendapatan PTSP mengalami kenaikan 13,6 persen secara tahunan menjadi Rp423,06 miliar pada 2021. Pendapatan perusahaan belum kembali ke level sebelum pandemi karena masih diterapkannya pembatasan pembukaan pusat belanja.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2022, PTSP membukukan pendapatan sebesar Rp119,98 miliar atau naik 46,6 persen YoY dibandingkan dengan kuartal I/2021 sebesar Rp81,84 miliar. Pada saat yang sama, perusahaan berhasil menekan kerugian bersih dari yang mulanya mencapai Rp13,31 miliar pada kuartal I/2021 menjadi Rp4,87 miliar pada kuartal I/2022.
Edi mengatakan perusahaan menargetkan pendapatan dapat tumbuh 20 persen sepanjang 2022, dengan profitabilitas yang diharapkan tidak dalam posisi negatif.
“Penjualan kami targetkan naik 20 persen. Untuk laba, di 2021 kami masih rugi. Di 2022 kami harap tidak negatif lagi, minimal membukukan angka positif,” kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PTSP Teh Kian Kun mengatakan perseroan akan berhati-hati memilih lokasi pembukaan gerai baru dengan mempertimbangkan situasi perekonomian yang masih diselimuti ketidakpastian. Pioneerindo Gourmet International, katanya, akan menerapkan efisiensi operasi dan investasi demi menjaga kesehatan arus kas.
Sampai akhir kuartal I/2022, total aset PTSP tercatat berjumlah Rp309,14 miliar, turun dari posisi 31 Desember 2021 yakni Rp323,19 miliar. Liabilitas PTSP juga tercatat turun menjadi Rp188,27 miliar, dari Rp195,31 miliar pada 31 Desember 2021.
Sementara itu, total ekuitas PTSP berjumlah Rp120,86 miliar per 31 Maret 2022, dari Rp127,87 miliar di 31 Desember 2021.
“Selain dengan mengutilisasi aset-aset kami, kami akan masuk ke daerah yang secara segmen pasar masuk, serta dari sisi biaya untuk sewa dan operasinya murah. Jadi dengan scope yang lebih kecil, kami harap bisa efisiensi. Jadi di titik yang dekat dengan pasar kami,” kata Teh Kian Kun.
Adapun jumlah total gerai yang dimiliki oleh PTSP dan entitas anak dan gerai waralaba yang tersebar di seluruh Indonesia adalah 299 gerai per 31 Maret 2022, dari 301 gerai per 31 Desember 2021.