Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumber Energi (ITMA) Tangani Batu Bara Bumi Resources (BUMI), Cek Targetnya

Sumber Energi Andalan (ITMA) menargetkan coal handling atau proses penanganan batu bara bisa mencapai 15-18 juta metrik ton pada 2024.
Aktivitas penanganan batu bara PT Sumber Energi Andalan Tbk. (ITMA)/Dok.ITMA.
Aktivitas penanganan batu bara PT Sumber Energi Andalan Tbk. (ITMA)/Dok.ITMA.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten penyedia jasa PT Sumber Energi Andalan Tbk. (ITMA) menargetkan penanganan batu bara atau coal handling hingga 18 juta metrik ton pada 2024. 

Presiden Direktur ITMA Rocky Oktanso Sugih mengatakan saat ini anak usaha ITMA, PT Mitratama Perkasa melayani coal handling eksklusif untuk PT Arutmin Indonesia, yang merupakan anak usaha PT Bumi Resources Tbk. (BUMI).

"Untuk tahun 2024, informasi volume pengangkutan batu bara sebesar 15 juta metrik ton," kata Rocky dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/11/2023). 

Menurutnya, target tersebut tidak banyak berbeda dibandingkan tahun ini. Hingga September 2023, ITMA mencatat coal handling telah mencapai level 13 juta metrik ton. 

Dia menjelaskan kinerja operasional Mitratama Perkasa tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 10,5% secara volume pengangkutan batu bara, dari 11,8 juta metrik ton di periode yang sama tahun 2022.

Dengan hasil ini, Rocky menuturkan coal handling ITMA pada tahun 2024 berada di sekitar 15-18 juta metrik ton batu bara. 

Lebih lanjut, ITMA menyampaikan akan terus mencari peluang di sektor kelistrikan, di mana saat ini sedang melakukan kajian proyek, termasuk proyek greenfield di sektor pembangkit listrik, atau akusisi pembangkit listrik yang sudah berjalan.

Sebagai informasi, ITMA mencetak pendapatan sebesar US$182.005 sepanjang 9 bulan 2023, naik 20,84% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$150.618. 

Laba bersih ITMA tercatat turun 95,7% menjadi sebesar US$1,26 juta, dari sebelumnya US$29,5 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah laba bersih yang lebih besar dibandingkan pendapatan ini terdorong oleh bagian atas laba neto entitas asosiasi yang sebesar US$1,54 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper