Bisnis.com, JAKARTA — PT Sumber Energi Andalan Tbk. (ITMA) tengah menggarap proyek pembangunan processing liquid natural gas (LNG) di Jawa Timur, dengan nilai investasi mencapai sekitar US$28 juta atau setara dengan Rp445,76 miliar (asumsi kurs Rp15.920 per dolar AS).
Proyek ini diharapkan rampung pada Juni 2025, dengan target tambahan pendapatan ke perseroan sebesar US$3,8 juta per tahun. Adapun, kapasitas produksi dari proyek mini LNG ini sebesar 2,5 juta kaki kubik per hari (MMScfd).
“LNG yang dihasilkan akan dipergunakan untuk memenuhi pasar-pasar di Jawa Tengah, Jawa Timur di fase awal, juga akan melakukan pengembangan di Jawa Barat dan Bali untuk fase berikutnya,” kata Presiden Direktur ITMA Rocky Oktanso Sugih saat public expose daring, Kamis (12/12/2024).
Rocky menuturkan profil calon pelanggan dari proyek mini LNG ini diarahkan untuk konsumen industri kecil dan menengah, yang belum mendapat jaringan pipa gas. Dia menuturkan proyek ini dibiayai lewat pinjaman bank dan pihak ketiga lainnya.
“Karena kita estimasi mulai produksi di pertengahan 2025, jadi efektifnya hanya 6 bulan,” tuturnya.
Di sisi lain, dia mengatakan perseroannya terus menjajaki peluang akuisisi aset pembangkit baru serta greenfield project.
Belakangan, lanjutnya, perseroan telah memiliki rencana akuisisi tiga proyek pembangkit listrik mesin gas dan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Hanya saja, dia belum bisa berkomentar banyak ihwal rencana akuisisi tiga aset pembangkit tersebut.
“Mungkin ada sekitar dua atau tiga yang sedang kita kaji, cuma memang masih pada tahapan awal,” katanya.
Sampai akhir periode September 2024, ITMA berhasil membukukan laba neto yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$1,5 juta, naik tipis dari periode yang sama tahun sebelumnya di level US$1,5 juta.