Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Multivision Plus (RAAM) Produksi 13 Judul Film dan 365 Jam Sinetron pada 2024

Tripar Multivision Plus (RAAM) berencana untuk memproduksi 13 judul film, 365 jam sinetron, dan pembukaan bioskop pada 2024.
Raam Punjabi (tengah)/Istimewa
Raam Punjabi (tengah)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten milik Raam Punjabi PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) optimistis dapat mengantongi laba bersih Rp100 miliar pada akhir 2023. Perseroan juga siap memproduksi 13 judul film dan ekspansi bioskop pada 2024.

Sekretaris Perusahaan Tripar Multivision Plus Sugiri mengatakan mengungkapkan hingga tahun 2023, RAAM telah memiliki library lebih dari 15.000 jam sinetron dan lebih dari 650 judul film. Untuk 2024, RAAM juga telah mendapatkan pemesanan sinetron yang setara dengan 365 jam.

Meninjau laporan keuangan kuartal III/2023, pendapatan RAAM tumbuh sebesar 1,82% secara tahunan menjadi Rp231 miliar dari periode sebelumnya Rp226 miliar, dengan mayoritas berasal dari sinetron (47%) dan film (22%).

Di sisi lain, RAAM mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp51 miliar, turun 33,39% secara tahunan dibandingkan kuartal III/2022 yang mencapai Rp76,87 miliar.

Adapun film horor terbaru produksi RAAM berjudul Di Ambang Kematian telah memecahkan rekor sebagai film terlaris kedua pada tahun ini. Namun pendapatan dari film ini belum tercatat dalam laporan keuangan 9 bulan 2023, karena film tersebut dirilis pada 28 September 2023 sehingga pendapatan film ini akan tercatat pada kuartal IV/2023.

“Hal ini diperkirakan akan berdampak besar terhadap pendapatan dan keuntungan perusahaan pada akhir tahun 2023,” kata Sugiri dalam keterangan resmi, Jumat (17/11/2023).

Lebih lanjut, RAAM menargetkan laba bersih sebesar Rp100 miliar pada 2023, didukung oleh berbagai sektor pendapatan antara lain penjualan tiket, distribusi film, penjualan hak cipta web series, dan sinetron .

Target 2024

Sugiri menjelaskan RAAM akan memproduksi sekitar 13 film pada 2024. RAAM pun terus beradaptas dengan, mengembangkan lini bisnis digitalnya dan telah mengakuisisi 35% saham DMS+, sebuah platform OTT yang melayani pecinta horor.

Platform OTT ini diciptakan oleh pasangan Demian Aditya dan Sarah Wijayanto. DMS+ telah menjangkau 1,3 juta pemirsa dan telah diunduh lebih dari 500.000 kali, dengan basis pengguna aktif sebanyak 278.000.

“Industri film telah menjadi salah satu sektor paling menarik dan dinamis di dunia hiburan. Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan preferensi konsumen, perusahaan film publik terus beradaptasi agar tetap relevan dan menghadapi berbagai tantangan,” kata Sugiri.

RAAM, lanjut Sugiri, merupakan distributor terbesar film India di Indonesia, Thailand dan Timor Leste dan telah menguasai pangsa pasar lebih dari 95%.

RAAM juga mendistribusikan film Indonesia di Malaysia, Singapura, Vietnam dan Kamboja serta memperluas pasar ke Thailand dan Myanmar. Selain memproduksi film, RAAM juga terus melakukan ekspansi dengan menambah lima bioskop baru di beberapa wilayah di Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi yang akan dimulai pada 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper