Bisnis.com, JAKARTA — Emiten milik Raam Punjabi PT Tripar Multivision Plus Tbk. (RAAM) menorehkan pertumbuhan pendapatan sepanjang kuartal III/2023, tetapi bottom line tercatat turun di tengah kenaikan sejumlah pos beban.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2023, Sabtu (28/10/2023), RAAM mengantongi pendapatan sebesar Rp231,06 miliar, tumbuh 1,82% dibandingkan dengan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp226,94 miliar.
Kontributor pendapatan tertinggi adalah sinetron yang menghasilkan Rp109,45 miliar pada kuartal III/2023, naik 25,86% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kontribusi itu diikuti oleh film sebesar Rp50 miliar dan digital sebanyak Rp34,80 miliar.
Kontributor pendapatan lainnya adalah tiket serta makanan dan minuman (F&B) yang masing-masing memberikan kontribusi sebesar Rp27,67 miliar dan Rp9,02 miliar.
Alhasil, laba bruto RAAM tercatat meningkat 16,16% menjadi Rp142,61 miliar dibandingkan dengan Rp122,77 miliar pada kuartal III/2022. Kenaikan laba bruto terjadi di tengah berkurangnya beban pokok penjualan sebesar 17,77% year-on-year (YoY) dari Rp104,16 miliar menjadi Rp88,45 miliar.
Meski demikian, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat turun 33,39% menjadi Rp51,20 miliar dari Rp76,87 miliar.
Baca Juga
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer RAAM, Whora Anita Raghunath berkomitmen akan terus meningkatkan kinerja operasional dan keuangan.
"Penjualan dan laba bruto telah meningkat dan mendukung Core EBITDA, yang telah meningkat sebesar 7% menjadi Rp87 miliar,” kata Whora dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, kas dan bank pada saldo akhir melesat 706,9% menjadi Rp156,15 miliar dibanding periode Desember tahun sebelumnya sebesar Rp19,35 miliar.
Berdasarkan neraca, total aset RAAM tumbuh menjadi Rp1,38 triliun hingga 30 September 2023 dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp1,10 triliun.
Liabilitas perseroan naik menjadi Rp210,47 miliar dibanding akhir 2022 sebesar Rp191,95 miliar. Adapun, ekuitas juga naik menjadi Rp1,17 triliun dibanding Desember 2022 sebesar Rp912,80 miliar.