Bisnis.com, JAKARTA – Wacana pembukaan kembali kode broker selama jam perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dipercaya akan memberikan dampak positif, baik terhadap investor maupun para Anggota Bursa alias AB.
BEI diketahui sedang sedang melakukan diskusi dengan AB untuk membuka kembali kode broker selama jam perdagangan. Langkah ini disebut menjadi bagian dari peninjauan pasca implementasi penutupan kode broker dan kode domisili.
Presiden Direktur Kiwoom Sekuritas Indonesia Changkun Shin mengatakan bahwa dari sudut pandang AB, wacana dibukanya kembali kode broker akan memberikan dampak positif. Semisal, adanya potensi kenaikan transaksi nasabah seperti semula.
Sementara itu, dari sisi investor, Shing menyatakan bahwa pembukaan kembali kode broker akan menambah parameter analisa dari investor baik secara fundamental maupun teknikal.
“Keputusan untuk membuka atau menutup kode broker dapat mempengaruhi transparansi dan akses informasi, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi perilaku investor,” kata Shin saat dihubungi Bisnis pada Kamis (16/11/2023).
Sebagaimana diketahui, Bursa telah menutup kode broker pada 6 Desember 2021. Penutupan tersebut dilakukan guna memberikan perlindungan investor dari praktik herding behavior.
Baca Juga
Selain itu, otoritas Bursa juga melakukan penutupan informasi domisili investor. Hal tersebut dilakukan 6 bulan setelah kebijakan kode broker berlaku.
Alhasil diterapkannya penutupan kode broker membuat investor tidak dapat lagi melihat AB yang mentransaksikan saham tertentu selama perdagangan berlangsung.
Investor juga tidak dapat melihat tipe investor dalam perdagangan real-time yang ditampilkan dengan kode F untuk investor asing, atau D bagi investor domestik. Penutupan ini pun membuat investor baru hanya dapat melihat informasi tersebut setelah perdagangan berakhir.
Terkait efektivitas penutupan kode broker, Shin memiliki dua pandangan terkait hal itu. Pertama, untuk investor jangka pendek, rencana ini dinilai efektif karena trader mau tidak mau harus melakukan analisa lebih lanjut, baik secara fundamental maupun teknikal.
Di sisi lain, Shin menilai penutupan kode broker tidak memberikan dampak signifikan bagi tipe investor jangka panjang. “Saya yakin tipe investor jangka panjang tidak memusingkan adanya penutupan kode broker tersebut,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Direktur Surya Fajar Sekuritas, Steffen Fang, mengatakan bahwa dengan dibukanya kode broker maka pasar saham akan kembali berperilaku sebelum peraturan ini berlaku. Artinya, nilai transaksi rata-rata harian diyakini bakal meningkat.
“Secara transaksi pastinya market lebih ramai karena pemain yang ada khususnya ritel bisa melihat arah pergerakan saham yang di-drive oleh beberapa broker besar, dan yang pasti transaksinya bisa lebih besar,” ujar Steffen.
Sementara itu, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengkonfirmasi bahwa Bursa sedang melakukan diskusi dengan Anggota Bursa (AB) untuk membuka kembali kode broker selama jam perdagangan.
Irvan menyatakan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari peninjauan pasca implementasi penutupan kode broker dan kode domisili. Meski demikian, dia memastikan bahwa implementasi dari hasil survei tersebut tidak akan dilakukan pada tahun ini.
“Banyak faktor yang menjadi pertimbangan [pembukaan atau penutupan kode broker], sayangnya belum bisa kami sampaikan,” kata Irvan.