Bisnis.com, JAKARTA – Emiten yang baru IPO pada 2023 milik Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) berencana membagikan dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp523,41 miliar. Dividen BREN turut menguntungkan pemegang saham terbesarnya, yakni PT Barito Pacific Tbk. (BRPT).
Berdasarkan keterbukaan informasi, BREN membagikan dividen berdasarkan keputusan direksi pada 10 November 2023. Manajemen mengatakan dividen akan dibayarkan pada 8 Desember 2023.
“Dividen per saham adalah Rp3,91 atau senilai total Rp523,41 miliar,” jelas manajemen, dikutip Selasa (14/11/2023).
Adapun komposisi pemegang saham saat ini adalah PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang juga merupakan emiten milik Prajogo Pangestu sebanyak 64,66%, disusul Green Era Energy Pte. Ltd. sebesar 23,60% serta masyarakat menggenggam sebesar 11,73%.
BRPT memegang 64,66% atau 86,51 miliar saham BREN sekaligus menjadi pengendali. Oleh karena itu, BRPT yang dipimpin putra Prajogo Pangestu, Agus Salim Pangestu, berpotensi meraih dividen dari BREN Rp338,26 mliar.
Jadwal Pembagian Dividen BREN
- Akhir Periode Perdagangan Saham dengan Hak Dividen (Cum Dividen)
• Pasar Reguler dan Negosiasi 22 November 2023
• Pasar Tunai 24 November 2023 - Awal Periode Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen (Ex Dividen)
• Pasar Reguler dan Negosiasi 23 November 2023
• Pasar Tunai 27 November 2023 - Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak menerima Dividen (Recording Date) 24 November 2023
- Pembayaran Dividen 8 Desember 2023
Sementara itu, pembagian dividen berdasarkan data keuangan 31 September 2023. BREN mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp84,47 juta atau sekitar Rp1,30 triliun. Laba ini naik tipis 12,40% dibandingkan posisi tahun lalu sebesar US$75,15 juta.
Baca Juga
Sementara itu, untuk ekuitas, BREN terpantau memiliki modal sebesar US$3,48 miliar naik dibandingkan periode Desember 2023. Adapun total aset tercatat sebesar US$3,48 miliar.
Kemudian emiten geothermal besutan Prajogo Pangestu ini membukukan pendapatan sebesar US$445,29 juta atau setara Rp6,89 triliun (kurs jisdor Rp15.487 per dolar AS). Pendapatan ini meningkat tipis sebesar 5,13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$423,51 juta.
Pendapatan BREN masih didominasi oleh pendapatan dari kontrak pelanggan penjualan listrik sebesar US$205,46 juta, kemudian penjualan uap sebesar US$96,09 juta, biaya manajemen US$28.000, penjualan kredit karbon sebesar US$4.000. kemudian ada pula pendapatan sewa operasi sebesar US$113,31 juta dan pendapatan sewa pembiayaan sebesar US$30,37 juta.
Jika dilihat pada perdagangan hari ini pukul 09.40 WIB, saham BREN parkir di level Rp5.325 per saham atau naik 0,94%. Jika mengasumsikan harga saham saat ini maka dividend yield adalah sebesar 0,073%.
Sepanjang perdagangan BREN bergerak di level Rp5.300 hingga Rp5.425 per saham. Sementara itu, kapitalisasi pasar tembus di level Rp715,76 triliun.