Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko melemah menuju level 6.780 pada perdagangan awal pekan, Senin (13/11/2023). Dapatkah saham Prajogo Pangestu yang tengah menjadi primadona mengerek IHSG?
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan pelemahan IHSG pada perdagangan Jumat (10/11/2023) berada di bawah garis MA5 atau 6.834 yang didukung oleh kecenderungan penurunan stochastic RSI dari overbought area.
“Hal ini mengindikasikan IHSG berpotensi uji support area 6750-6780 pada hari ini,” katanya dalam riset harian, dikutip Senin (13/11/2023).
Pada perdagangan Jumat lalu, IHSG ditutup melemah di posisi 6.809 atau turun 0,42%. Sepanjang perdagangan indeks komposit bergerak di level 6.843 hingga 6.801. Sebanyak 184 saham naik, 333 saham turun dan sisanya 227 stagnan. Sementara kapitalisasi pasar bergerak ke posisi Rp10.719,89 triliun.
Valdy menyebutkan pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi oleh sentimen regional yang datang dari China. Negeri Tirai Bambu merilis China New Yuan Loans yang diperkirakan turun ke 665 miliar yuan China pada Oktober 2023 waktu setempat. Hal ini menyusul deflasi IHK di Tiongkok sebesar 0,2% yoy di Oktober 2023. Kondisi ini membangun ekspektasi perbaikan ekonomi di Tiongkok akan relatif terbatas di sisa tahun 2023.
Selain itu, IHSG juga dipengaruhi oleh Neraca Perdagangan Indonesia (NPI), ekspor dan impor Indonesia akan dirilis Rabu (15/11/2023). Surplus NPI diperkirakan turun ke US$3,3 miliar di Oktober 2023. Sementara, perlambatan ekspor dan impor mulai terbatas ke 15,6% yoy dan 8,7% yoy di Oktober 2023.
Baca Juga
Masih dari data ekonomi, AS dan Inggris akan merilis data inflasi bulan Oktober 2023 di Selasa (14/11/2023) dan Rabu (15/11/2023). Realisasi inflasi tersebut berpotensi menentukan arah kebijakan dari bank sentral dari masing-masing negara di sisa tahun 2023.
Menyusul prediksi IHSG dan sentimen yang mengiringinya, beberapa saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini menurut Phintraco Sekuritas adalah ADRO, BBTM, SIDO, EXCL, BIRD dan SCMA.
Selagi IHSG, menguat beberapa saham Prajogo Pangestu seperti BREN dan CUAN masuk dalam jajaran top gainers.
Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) mengalami penguatan 30,8% dalam sepekan ke level Rp7.000. Saudaranya, PT Barito Renewable Energy Tbk. (BREN) juga naik sebesar 26,2%.
Sayangnya, kenaikan signifikan itu lantas direm oleh Bursa Efek Indonesia. Pasalnya otoritas pasar modal mencium sesuatu yang janggal sehingga harus mensuspensi kedua saham tersebut.
Dalam pengumumannya, BEI menuturkan suspensi ini dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham CUAN dan BREN.
"Sebagai bentuk perlindungan bagi investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham CUAN dan BREN di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 10 November 2023 sampai pengumuman Bursa lebih lanjut," kata BEI, Jumat (10/11/2023).
Penghentian sementara perdagangan saham BREN dan CUAN ini bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham BREN maupun CUAN.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.