Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih rawan turun ke zona merah pada perdagangan hari ini, Jumat (10/11/2023). Analis melihat terdapat beberapa saham yang dapat dicermati oleh investor.
Tim Riset MNC Sekuritas mengatakan IHSG bergerak menguat 0,5% ke 6.838 disertai dengan munculnya volume pembelian pada Kamis (9/11/2023), dan penguatannya mampu menembus MA20.
Namun, lanjutnya, selama IHSG belum mampu menembus area resistance terdekatnya di 6.887, maka posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave ii dari wave (iii).
"Hal tersebut berarti IHSG masih rawan berbalik terkoreksi untuk menguji 6.734 terlebih dahulu," tulis Tim Riset MNC Sekuritas, Jumat (10/11/2023).
Apabila IHSG masih mampu bergerak di atas 6.639 sebagai supportnya, maka IHSG masih berpeluang bergerak menguat untuk menguji kembali rentang area 6.881-6.938.
Beberapa saham yang menjadi rekomendasi MNC Sekuritas adalah ADHI, ELSA, TLKM, dan UNVR.
Baca Juga
Sementara itu, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif di rentang 6.800-6.850 pada Jumat (10/11/2023). Menurut Valdy, pelemahan indeks-indeks Wall Street berpotensi memberikan dampak negatif terhadap psikologis pasar di hari ini.
IHSG ditopang oleh rilis data pertumbuhan penjualan ritel Indonesia sebesar 1,5% yoy di September 2023, meningkat dari pertumbuhan sebesar 1,1% yoy di Juli 2023. Sebelumnya, data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia juga naik ke atas 124 di Oktober 2023. Kedua data tersebut mengindikasikan bahwa konsumsi domestik masih relatif kuat di kuartal IV/2023.
Akan tetapi, sentimen positif domestik tersebut dibayangi oleh deflasi IHK di Tiongkok sebesar 0,2% yoy di Oktober 2023. Realisasi ini lebih dalam dari perkiraan, yaitu deflasi sebesar 0,1%. Data ini mengindikasikan bahwa konsumsi domestik Tiongkok belum sepenuhnya pulih di awal kuartal IV/2023.
Adapun top picks dari Phintraco Sekuritas di Jumat (10/11/2023) mayoritas masih terkait dengan konsumer, di antaranya MAPI, MYOR, ESSA, INKP, dan GGRM.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.