Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 29 perusahaan masuk daftar tunggu atau pipeline penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia. Dari jumlah itu, 12 calon emiten disebut memiliki aset bernilai jumbo.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan hingga periode 3 November 2023, sebanyak 74 perusahaan sudah melantai di bursa dengan dana dihimpun mencapai Rp53,11 triliun. Adapun 29 perusahaan masih antre masuk bursa.
“Hingga saat ini, terdapat 29 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” ujar Nyoman dalam keterangan tertulis, yang dikutip pada Sabtu (4/11/2023).
Dari 29 calon emiten yang akan melantai di BEI, sebanyak 12 perusahaan memiliki aset berskala besar atau di atas Rp250 miliar.
Sementara itu, mayoritas atau 17 perusahaan yang masuk dalam pipeline terdaftar sebagai perusahaan berskala menengah dengan aset di rentang Rp50 miliar hingga Rp250 miliar.
Secara sektoral, sebanyak 4 calon emiten bergerak di sektor basic materials, lalu dari sektor konsumer siklikal dan nonsiklikal masing-masing memiliki 5 perusahaan, sebanyak 3 perusahaan dari sektor energi, dan 1 perusahaan dari sektor kesehatan.
Baca Juga
Selanjutnya, 3 perusahaan yang masuk dalam pipeline berasal dari sektor industrial, 4 calon emiten dari sektor infrastruktur, dan 4 perusahaan selanjutnya bergerak di sektor teknologi.
Selain daftar saham calon IPO, BEI juga merilis pipeline obligasi. Tercatat hingga 3 November 2023 telah diterbitkan 95 emisi dari 56 penerbit Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) dengan dana yang dihimpun mencapai Rp108,9 triliun.
Sedikitnya ada 13 emisi dari 10 penerbit EBUS yang berada dalam pipeline bursa. Dari jumlah ini, sektor finansial menyumbang 6 perusahaan, sektor energi sebanyak 2 perusahaan, lalu sektor basic materials, properti, dan konsumer nonsiklikal masing-masing 1 perusahaan.
Adapun untuk rights issue, hingga 3 November 2023, sudah ada 26 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp37,3 Triliun.
Di sisi lain, terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI. Secara sektoral didominasi oleh sektor konsumer siklikal sebanyak 8 perusahaan, konsumer no siklikal dan energi masing-masing 4, sektor finansial 5 perusahaan dan sektor basic materials, infrastruktur dan transportasi masing-masing 1 perusahaan.