Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Kembali Anjlok Jelang Putusan The Fed, Saham BBRI Tetap Laris

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup tertekan 1,63 persen jelang putusan The Fed ke level 6.642 pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (1/11/2023).
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup tertekan 1,63 persen jelang putusan The Fed ke level 6.642 pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (1/11/2023). Saham GTRA, BBRI hingga BRPT menjadi yang paling banyak diperdagangkan. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, Indeks Komposit parkir di level 6,642, tergerus 1,63% atau 109,79 poin. Sepanjang perdagangan indeks bergerak di level 6.773,98 hingga 6.639,82. 

Pada pukul 16.00 WIB sebanyak 25,18 juta saham beredar dengan nilai transaksi mencapai Rp11,76 triliun. Transaksi terjadi sebanyak 1,36 juta kali sepanjang perdagangan. Adapun sebanyak 135 saham menguat, 450 saham turun dan 165 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp10.389,40 triliun. 

Seluruh indeks sektoral ditutup merah pada perdagangan hari ini. Sektor kesehatan turun paling dalam sebesar 4,12%, indeks energi tergerus sebesar3,87%, indeks konsumer siklikal juga terkoreksi sebesar 3,60%. 

Kemudian indeks infrastruktur turun 3,54%, indeks basic industri tergerus 2,80%, finansial turun 1,05%, transportasi melemah 2,80%, indeks properti turun 1,39% dan indeks teknologi tergerus 0,57%. Indeks konsumer non siklikal turun 2,35% dan sektor industrial turun 1,70%. 

Sementara itu, saham-saham yang paling aktif diperdagangkan sepanjang hari adalah PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk. (GTRA) yang berada di level Rp256 atau naik 4,07%. Selanjutnya saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang turun 2,62% ke level Rp4.830. 

Selanjutnya saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga terpantau turun 1,71% ke level Rp8.600 per saham. Disusul saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang bercokol di level Rp1.020 per saham atau tergerus 9,33%. 

Adapun saham-saham yang menempati posisi top gainers adalah TFAS, FWCT, MARI, DEWI, dan PURI, sementara saham-saham yang turun paling dalam adalah LEAD, PMMP, SGER, INKP, dan ERAA. 

Sementara itu, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan secara teknikal IHSG membentuk pola dragonfly doji pada perdagangan kemarin. Bersamaan pergerakan tersebut, Stochastic RSI membentuk golden cross pada pivot area (50%). MACD membentuk golden cross dengan konfirmasi rebound ke atas 6.750.

Menurut Valdy, kali ini, sentimen dari AS dan Eropa cenderung lebih positif dari sentimen regional. Japan industrial production turun 4,6% yoy di September 2023, lebih dalam dari -4,4% yoy di Agustus 2023. Realisasi indeks manufaktur Tiongkok turun ke 49,5 di Oktober 2023, lebih rendah dari ekspektasi dan periode September 2023 di 50,2.

Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi data indeks manufaktur dan inflasi di Oktober 2023. Indeks manufaktur diyakini masih bertahan di atas 50 di Oktober 2023. Sementara inflasi diperkirakan naik ke 2,6% yoy di Oktober 2023. Meski naik, inflasi berada dalam rentang asumsi APBN 2023 di 2%-4% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper