Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah ke level 6.676,29 pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Rabu, (1/11/2023). Di tengah melemahnya IHSG, investor terpantau memborong saham BBRI, TLKM dan BBCA pada siang ini.
Berdasarkan data RTI Business pukul 12.00 WIB, IHSG parkir di posisi 6.676,29 pada akhir sesi I, terkoreksi cukup dalam 1,12% atau 75,91 poin dari penutupan perdagangan hari sebelumnya. Indeks komposit bergerak di rentang 6.653,88 hingga 6.773,98 pada perdagangan siang hari ini.
Adapun, sebanyak 14,98 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp6,46 triliun dalam 886.708 kali transaksi. Sebanyak 157 saham yang menguat, saham yang melemah sebanyak 380 dan saham stagnan sebanyak 198.
Saham paling laris diperdagangkan pada sesi I hari ini yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan nilai transaksi Rp517,7 miliar. Namun, saham BBRI justru terkoreksi 2,02% ke level Rp4.860 per saham.
Selanjutnya, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) laris diburu investor dengan nilai transaksi masing-masing sebesar Rp342 miliar dan Rp326,2 miliar. Saham TLKM menguat 4,01% ke level Rp3.630, sedangkan saham BBCA melemah 1,43% ke level Rp8.625.
Adapun, emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps yang parkir di zona hijau di antaranya saham ASII yang naik 1,73% ke level Rp5.875 per saham. Diikuti saham BBNI yang naik 0,84% ke level Rp4.830, dan saham AMMN yang naik 0,77% ke posisi Rp6.550 per saham.
Baca Juga
Sementara itu, dari jajaran saham terboncos atau top losers yaitu PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) yang merosot 10,42% ke level Rp8.600 per saham. Diikuti saham PT Prima Cakrawala Abadi Tbk. (PCAR) yang turun 10,23% ke level Rp79 per saham.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan secara teknikal IHSG membentuk pola dragonfly doji pada perdagangan kemarin. Bersamaan pergerakan tersebut, Stochastic RSI membentuk golden cross pada pivot area (50%). MACD membentuk golden cross dengan konfirmasi rebound ke atas 6.750.
“Dengan konfirmasi rebound ke atas 6.750, IHSG berpotensi lanjutkan rebound ke kisaran 6.800,” jelas Valdy.
Menurut Valdy, kali ini, sentimen dari AS dan Eropa cenderung lebih positif dari sentimen regional. Japan industrial production turun 4,6% yoy di September 2023, lebih dalam dari -4,4% yoy di Agustus 2023. Realisasi indeks manufaktur Tiongkok turun ke 49,5 di Oktober 2023, lebih rendah dari ekspektasi dan periode September 2023 di 50,2.
Di lain sisi, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menjelaskan secara teknikal IHSG mengalami rebound dari Fibonacci retracement 78,6% dari wave a di level 6.666 dan dapat menguat menuju resisten terdekat di 6.821.
“IHSG akan mengonfirmasi permulaan wave c apabila menembus ke atas fraktal 6.878 atau sebaliknya akan memperpanjang struktur wave b menuju 6.633 jika tetap di bawah 6.878,” jelas Ivan dalam riset harian.