Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Diprediksi Lanjut Menguat, Cek Saham Potensi Cuan

IHSG diproyeksi dapat kembali menguat ke level 6.821 pada perdagangan hari ini, Rabu (1/11/2023).
IHSG diproyeksi dapat kembali menguat ke level 6.821 pada perdagangan hari ini, Rabu (1/11/2023). Bisnis/Suselo Jati
IHSG diproyeksi dapat kembali menguat ke level 6.821 pada perdagangan hari ini, Rabu (1/11/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi dapat kembali menguat ke level 6.821 pada perdagangan hari ini, Rabu (1/11/2023). 

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menjelaskan secara teknikal IHSG mengalami rebound dari Fibonacci retracement 78,6% dari wave a di level 6.666 dan dapat menguat menuju resisten terdekat di 6.821.

“IHSG akan mengonfirmasi permulaan wave c apabila menembus ke atas fraktal 6.878 atau sebaliknya akan memperpanjang struktur wave b menuju 6.633 jika tetap di bawah 6.878,” jelasnya dalam riset harian. 

Adapun pada perdagangan kemarin, IHSG parkir di level 6.752 atau naik 0,24%. Sepanjang perdagangan indeks sempat melemah dan menyentuh titik terendah di level 6.666. Sebanyak 252 saham naik, 291 saham turun dan 210 saham stagnan. Kapitalisasi pasar bergerak di posisi Rp10.578,23 triliun. 

Pada perdagangan hari ini, level support IHSG berada di 6.666, 6.633 dan 6.542, sementara level resistennya di 6.821, 6.878 dan 6.968. Sementara saham-saham pilihan Binaartha adalah BBCA dan ITMG.  

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) ditutup melemah di level Rp8.750 dan bergerak di atas Rp8.675 sebagai level Fibonacci retracement terdekat dan dapat memulai pembalikan tren selama harga tidak menembus ke bawah Rp8.675. Hold atau buy on weakness pada rentang harga Rp8.500-Rp8.675 dengan target harga terdekat di Rp9.100.

PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) ditutup menguat di level Rp26.525 dan menghadapi support terdekat menurut analisis Fibonacci retracement di level Rp25.675 dengan peluang rebound apabila tetap berada di atas level tersebut. Sementara itu struktur wave (b) dapat terekstensi menuju Rp24.125 apabila harga menembus ke bawah Rp25.675. Hold atau buy on weakness pada rentang harga Rp25.700- Rp26.000 dengan target harga terdekat di Rp30.000.

Selain dua saham unggulan tersebut, Ivan juga merekomendasikan saham ADRO buy on weakness di area Rp2.350-Rp2.450 dengan target harga hingga Rp3.130. Lalu BBNI dengan rekomendasi buy on weakness di level Rp8.500-Rp8.675 dengan target harga di level Rp9.800. 

 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper