Bisnis.com, JAKARTA – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) atau SIG membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp1,71 triliun, naik 1,85% year-on-year (YoY) pada kuartal III/2023.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per 30 September 2023, SMGR meraih pendapatan sebesar Rp27,7 triliun. Jumlah ini mencerminkan pertumbuhan 4% YoY.
Perinciannya, pendapatan dari pihak berelasi mencapai Rp1,59 triliun atau melemah 0,20% secara tahunan. Sementara itu, pendapatan dari pihak ketiga membukukan pertumbuhan sebesar 4,25% YoY menjadi Rp26,06 triliun.
Di tengah pertumbuhan pendapatan, beban pokok pendapatan SMGR tercatat meningkat 8,11% YoY menuju angka Rp20,22 triliun. Alhasil perseroan merangkum laba kotor sepanjang Januari-September 2023 sebesar Rp7,43 triliun atau turun 5,79% YoY.
Kendati demikian, setelah diakumulasikan dengan berbagai pendapatan dan beban lain, perseroan meraih laba bersih senilai Rp1,71 triliun, tumbuh 1,85% YoY. Adapun laba per saham menurun dari level Rp283 menuju Rp254 per saham.
Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan kenaikan pendapatan perusahaan telah berkontribusi terhadap pertumbuhan laba bersih hingga kuartal III/2023.
Baca Juga
Menurutnya, hal itu menunjukkan keberhasilan strategi bisnis yang diterapkan perusahaan, sehingga mampu menjaga profitabilitas di tengah persaingan industri yang semakin ketat.
“Di tengah tantangan persaingan pasar yang ketat serta tekanan biaya komoditas, SIG mampu membuktikan kinerja yang teruji melalui konsistensi fokus pada pengelolaan pasar,” tutur Vita dalam keterangan tertulis, Rabu (1/11/2023).
Dia mengemukakan pasar semen sempat terkontraksi pada semester I/2023. Namun permintaan semen kantong mulai menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 6,6% pada kuartal III/2023.
Perseroan lantas menangkap peluang tersebut melalui penerapan strategi pengelolaan topline pada segmen retail, curah, ekspor, dan produk turunan semen.
Hasilnya, volume penjualan domestik perseroan hingga September 2023 tumbuh sebesar 0,7% secara tahunan, dengan penjualan curah berkontribusi lewat pertumbuhan 9,6% YoY.
Sementara itu, volume ekspor sepanjang Januari-September 2023 juga meningkat 51,9% YoY. Vita mengatakan bahwa dengan volume penjualan yang meningkat, SIG mampu meraih peningkatan pendapatan dibandingkan tahun lalu.
Di sisi lain, meksi beban pokok pendapatan meningkat karena terdampak kenaikan harga bahan bakar, upaya efisiensi dan optimalisasi yang dilakukan SIG secara berkelanjutan telah memberikan kontribusi pada peningkatan profitabilitas.
Hingga kuartal III/2023, SMGR membukukan total aset sebesar Rp81,68 triliun atau melemah 1,54% year-to-date (YtD), sementara liabilitas turun 3,27% YtD menjadi Rp32,18 triliun, dan ekuitas mencapai Rp47,2 triliun atau terkoreksi 0,08% YtD.
Adapun arus kas setara kas pada akhir periode September 2023 mencapai Rp5,86 triliun atau melesat sebesar 104,20% YoY dari posisi sebelumnya Rp2,87 triliun.
Vika menyatakan bahwa menjelang akhir tahun ini, Semen Indonesia akan berfokus mencapai kinerja solid dan pertumbuhan dibandingkan dengan realisasi tahun 2022.