Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volume Penjualan Naik, Jayamas Medica (OMED) Raih Pendapatan Rp1,26 Triliun

Emiten alat kesehatan PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED) mencatatkan penurunan kinerja penjualan dan laba bersih sepanjang periode sembilan bulan 2023.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten alat kesehatan PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED) mencatatkan penurunan kinerja penjualan dan laba bersih sepanjang periode sembilan bulan 2023. 

Mengutip laporan keuangan perseroan per 30 September 2023, penjualan neto OMED terkoreksi sekitar 0,12% menjadi Rp1,266 triliun dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,268 triliun. 

Angka penjualan tersebut ditopang oleh penjualan kategori produk medis sekali pakai dan habis pakai sebesar Rp827,27 miliar. Adapun, volume penjualan produk dari kategori tersebut tercatat naik 2,7% secara year-on-year (yoy) menjadi 1,296 juta unit, dari sebelumnya 1,262 juta unit. 

Penjualan itu juga ditopang oleh penjualan produk diagnostik dan perlatan sebesar Rp155,61 miliar, antiseptik dan dialisis sebesar Rp142,77 miliar, bioteknologi dan laboratorium Rp63,16 miliar, alat bantu jalan dan perawatan rehabilitasi Rp56,03 miliar, produk perabotan rumah sakit Rp21,31 miliar, dan produk lain-lain sebesar Rp224,76 juta. 

Seiring dengan menurunannya penjualan neto OMED sepanjang kuartal III/2023, laba bersih perseroan tercatat turun 2,5% menjadi Rp182,3 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp187,13 miliar. 

Sementara itu, meski penjualan neto OMED tercatat turun per kuartal III/2023, beban pokok penjualan justru tercatat naik. Sepanjang sembilan bulan 2023, OMED mencatatkan beban pokok penjualan sebesar Rp866,81 miliar atau naik 0,83% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp859,64 miliar. 

Dari sisi neraca keuangan, total liabilitas OMED turun signifikan dari 437,8 miliar pada periode akhir 2022, menjadi Rp296,8 miliar per kuartal III/2023. Hal ini terjadi akibat adanya penurunan yang masif pada total liabilitas jangka pendek. 

Sementara itu, total ekuitas OMED tercatat meningkat menjadi Rp2,16 triliun per 30 September 2023, dari Rp2,06 triliun pada akhir tahun lalu. Sedangkan total aset perseroan turun menjadi Rp2,46 triliun dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2022 yang berada di Rp2,50 triliun. 

Sebelumnya, manajemen OMED pun optimistis untuk mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 25%-30% sepanjang 2023 meski kondisi Covid-19 di Indonesia terus membaik. 

Manajemen OMED dalam laporan public expose menjelaskan pertumbuhan pendapatan akan didukung oleh potensi kenaikan volume penjualan hingga 30 persen. Di sisi lain, kebijakan penggunaan produk dalam negeri juga menjadi katalis target pertumbuhan ini. 

“Beberapa rumah sakit pemerintah yang tahun lalu belum membeli produk dalam negeri, tahun ini telah banyak menggunakan produk domestik. Basis pelanggan kami yang dulu membeli single digit SKU sekarang telah banyak yang meningkat sampai dua digit,” tulis manajemen, Selasa (30/5/2023).

Faktor pendukung lainnya juga datang dari upaya perseroan untuk terus meningkatkan kapasitas produksi. Hingga saat ini, OMED tengah berfokus untuk menyelesaikan tahap pembangunan dari dua pabrik baru di pulau Jawa. 

"Pencapaian ini memberikan kepercayaan terhadap OMED sendiri untuk terus berkembang secara organik dan positif dalam kinerja operasional sehari-hari dan akan tetap memberikan value kepada para seluruh shareholder dan stakeholder perseroan," tutur Direktur Jayamas Medica Industri Leonard Hartanto dalam keterangan tertulis, Rabu (1/11/2023). 

Leonard menyampaikan bahwa pabrik baru di Batang, Jawa Tengah akan mengoptimalkan overhead perseraon secara keseluruhan lantaran terletak di lokasi yang strategis dan dapat memberikan biaya tenaga kerja yang lebih murah dibandingkan daerah lain di pulau Jawa. 

Sementara produksi di Pabrik Mojoagung II akan difokuskan pada pengembangan produk antara lain medical tubing, kantong urin, alat tes HCG, foley catheter, hingga produk perawatan luka. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper