Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang Grup Astra PT United Tractors Tbk. (UNTR) mencatatkan peningkatan pendapatan, tetapi dengan laba bersih yang turun selama 9 bulan 2023. United Tractors membukukan laba bersih Rp15,34 triliun hingga kuartal III/2023.
Dalam laporan keuangannya, UNTR mencetak pendapatan bersih sebesar Rp97,59 triliun. Pendapatan bersih ini meningkat 6,63% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp91,53 triliun.
Masing-masing unit usaha yaitu mesin konstruksi, kontraktor penambangan, pertambangan batu bara, pertambangan emas, industri konstruksi, dan energi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 29%, 40%, 25%, 4%, 2%, dan kurang dari 1% terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.
Sementara itu, laba bruto UNTR meningkat sebesar 2% dari Rp25,3 triliun menjadi Rp25,7 triliun. Sementara itu, laba yang diatribusikan ke pemilik entitas induk atau laba bersih UNTR turun sebesar 3% menjadi Rp15,3 triliun, dari Rp15,9 triliun akibat kenaikan biaya keuangan dan kerugian nilai tukar mata uang asing.
Di segmen alat berat, UNTR menjelaskan sampai September 2023, volume penjualan alat berat Komatsu tercatat sebanyak 4.365 unit atau turun 4% jika dibandingkan dengan triwulan ketiga tahun 2022 sebanyak 4.534 unit. Penurunan penjualan alat berat dikarenakan penurunan permintaan dari sektor konstruksi dan perkebunan.
Kemudian di bisnis kontraktor penambangan yang dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara membukukan pendapatan bersih sebesar Rp39,1 triliun, atau naik 18% secara tahunan.
Baca Juga
PAMA mencatat peningkatan volume produksi batu bara sebesar 16% dari 83 juta ton menjadi 96 juta ton dan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) sebesar 23% dari 692 juta bcm menjadi 853 juta bcm, dengan rata-rata strip ratio sebesar 8,9x, meningkat dari 8,3x.
Di unit usaha pertambangan batu bara yang dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung, total penjualan batu bara sampai triwulan ketiga tahun 2023 mencapai 8,5 juta ton termasuk 1,8 juta ton batu bara metalurgi, atau naik sebesar 10% dari periode yang sama tahun 2022 sebesar 7,8 juta ton.
Pendapatan unit usaha pertambangan batu bara turun sebesar 2% menjadi Rp24 triliun dari Rp24,4 triliun pada periode yang sama di tahun 2022, dikarenakan penurunan rata-rata harga jual batu bara.
Sementara itu, unit usaha Perseroan di bidang pertambangan emas dijalankan oleh PT Agincourt Resources (PTAR) mencatatkan penjualan emas mencapai 147.000 ons, turun 32% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 sebesar 216.000 ons.
Pendapatan bersih segmen usaha pertambangan emas turun 26% dari Rp5,8 triliun menjadi Rp4,3 triliun.
Adapun PT Acset Indonusa Tbk (ACSET) yang merupakan anak usaha UNTR membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1,5 triliun dibandingkan pendapatan sebesar Rp729 miliar pada periode yang sama tahun 2022. ACSET membukukan rugi bersih sebesar Rp151 miliar, turun dibandingkan rugi bersih sebesar Rp227 miliar pada periode yang sama tahun lalu.