Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sepekan Anjlok 1,32%, Kapitalisasi Pasar Turun jadi Rp10,53 Triliun

IHSG tercatat anjlok 1,32% sepanjang perdagangan pekan ini, 23– 27 Oktober 2023. Kapitalisasi pasar Bursa juga turun jadi Rp10,53 triliun
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat anjlok 1,32% sepanjang perdagangan pekan ini, 23 – 27 Oktober 2023. Kapitalisasi pasar Bursa juga mengalami pelemahan sebesar 0,84%.

P.H Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Aulia Noviana Utami Putri mengatakan IHSG selama sepekan ditutup mengalami pelemahan 1,32% pada posisi 6.758,793 dari 6.849,168 pada pekan sebelumnya.

Kapitalisasi pasar Bursa juga tercatat mengalami penurunan sebesar 0,84% menjadi Rp10,53 triliun dari Rp10,61 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian Bursa juga terpantau mengalami penurunan 23,38% menjadi Rp9,05 triliun dari Rp11,81 triliun pada penutupan pekan lalu.

"Perubahan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa yang turun 23,38% menjadi Rp9,05 triliun dari Rp11,81 triliun pada penutupan minggu lalu," kata Aulia dikutip Sabtu (28/10/2023).

Adapun rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pada pekan ini juga mengalami koreksi sebesar 11,31% menjadi 1.192.431 transaksi dari 1.344.504 transaksi pada pekan sebelumnya.

Rata-rata volume transaksi harian Bursa juga mengalami penurunan sebesar 29,03% menjadi 17,04 miliar lembar dari sebelumnya 24 miliar lembar saham pada perdagangan pekan lalu.

Sementara itu, Investor asing pada Jumat (27/10/2023) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp540,54 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp11,61 triliun.

Selain itu, dalam sepekan juga terdapat pencatatan 2 obligasi di pasar modal Indonesia, yakni Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2023 dan Obligasi Berkelanjutan VI ASDF Tahap II Tahun 2023.

Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya ini dicatatkan dengan nilai Rp2.768.800.000.000, dan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah idAAA (Triple A).

Sementara Obligasi Berkelanjutan VI ASDF yang diterbitkan oleh PT Astra Sedaya Finance (ASDF) dicatatkan dengan nilai Rp1.000.000.000.000, dan hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) adalah idAAA (Triple A). PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) bertindak sebagai Wali Amanat untuk kedua obligasi tersebut.

Adapun, Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 97 emisi dari 57 emiten senilai Rp108,90 triliun. Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 537 emisi dari 127 emiten dengan outstanding Rp459,82 triliun dan USD69,05 juta.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 9 emisi senilai Rp2,94 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper