Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat anjlok 1,12% sepanjang perdagangan pekan ini, 16 – 20 Oktober 2023. Meski begitu, rata-rata nilai transaksi harian Bursa tercatat melesat 16,82%.
Pj.S Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan IHSG selama sepekan ditutup mengalami pelemahan 1,12% pada posisi 6.849,16 dari 6.926,78 pada pekan sebelumnya.
Kendati begitu, kapitalisasi pasar Bursa tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,55% menjadi Rp10.62 triliun dari Rp10.56 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian Bursa juga terpantau mengalami kenaikan 16,82% menjadi Rp11,81 triliun dari Rp10,11 triliun pada penutupan pekan lalu.
"Peningkatan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa yang naik 16,82% menjadi Rp11,81 triliun dari Rp10,11 triliun pada penutupan minggu lalu," kata Kautsar dikutip Sabtu (21/10/2023).
Adapun rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pada pekan ini juga mengalami kenaikan sebesar 12,27% menjadi 1.344.504 transaksi dari 1.197.523 transaksi pada pekan sebelumnya.
Rata-rata volume transaksi harian Bursa juga mengalami lonjakan sebesar 23,08% menjadi 24,01 miliar lembar dari sebelumnya 19,51 miliar lembar saham pada perdagangan pekan lalu.
Baca Juga
Sementara itu, Investor asing pada Jumat (20/10/2023) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp288,56 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp8,49 triliun.
Selain itu, pada periode 16 hingga 20 Oktober 2023, terdapat pencatatan satu obligasi di pasar modal Indonesia. Yakni, Obligasi Berkelanjutan IV Summarecon Agung Tahap II Tahun 2023, yang diterbitkan oleh PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) dengan nilai nominal sebesar Rp900.000.000.000,00.
Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi tersebut adalah idA+ (Single A Plus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 95 emisi dari 56 emiten senilai Rp105,13 triliun.
Dengan pencatatan tersebut maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 537 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp459,64 triliun dan USD69,05 juta, diterbitkan oleh 127 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri senilai Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. EBA sebanyak 9 emisi senilai Rp2,94 triliun.