Bisnis.com, JAKARTA - Emiten crude palm oil atau CPO PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) mencetak peningkatan penjualan, tetapi dengan laba bersih yang tergerus pada kuartal III/2023. SGRO mencetak laba bersih Rp422 miliar pada kuartal III/2023.
Dalam laporan keuangan, Jumat (27/10/2023), SGRO membukukan penjualan sebesar Rp4,16 triliun sepanjang 9 bulan 2023. Penjualan ini meningkat 6,43% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,91 triliun.
Penjualan ini didorong oleh peningkatan penjualan produk kelapa sawit menjadi sebesar Rp3,98 triliun, naik 5,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,75 triliun. Penjualan SGRO juga didorong oleh penjualan kecambah sebesar Rp111,15 miliar dan penjualan lain-lain senilai Rp70,3 miliar.
Sementara itu, berdasarkan pelanggannya penjualan dilakukan ke PT Sumber Indah Perkasa sebesar Rp1,35 triliun atau setara 32,4%, PT LDC Indonesia sebesar Rp598,6 miliar atau setara 14,4%, dan PT SMART Tbk. (SMAR) senilai Rp450,4 miliar atau setara 10,8% dari penjualan.
Meningkatnya penjualan tersebut turut menaikkan beban pokok penjualan SGRO menjadi Rp3,17 triliun. Beban pokok ini naik 33,15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,38 triliun.
Naiknya beban pokok ini turut membuat laba bruto SGRO turun menjadi Rp986,3 miliar. Laba bruto ini turun 35,3% secara tahunan atau year on year dari Rp1,52 triliun.
Baca Juga
Alhasil, laba bersih SGRO tergerus menjadi Rp422,16 miliar, dari Rp806,8 miliar. Laba bersih ini turun 47,68% secara tahunan.
Adapun hingga 30 September 2023, total aset SGRO tercatat turun menjadi Rp9,97 triliun, dari 31 Desember 2022 yang mencapai Rp10,2 triliun.
Sementara itu, total liabilitas SGRO tercatat turun dari Rp5,01 triliun di akhir 2022, menjadi Rp4,49 triliun di akhir September 2023. Total ekuitas SGRO naik di akhir kuartal III/2023 menjadi Rp5,47 triliun, dari Rp5,2 triliun di akhir 2022.