Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kelapa sawit, PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) menawarkan obligasi dan sukuk senilai total Rp200 miliar untuk refinancing utang bank.
Merujuk prospektus ringkas yang dikutip Selasa (17/6/2025), Sampoerna Agro menawarkan Obligasi Berkelanjutan II Sampoerna Agro Tahap I Tahun 2025 dengan nilai pokok sebanyak-banyaknya Rp75 miliar dengan tenor 3 tahun dan 5 tahun.
Pada saat yang sama, SGRO juga menawarkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Sampoerna Agro Tahap I Tahun 2025 senilai Rp125 dengan tenor yang sama.
“Seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya Emisi Obligasi, akan digunakan untuk pembayaran lebih awal atas sebagian pokok utang yang timbul dari penggunaan fasilitas loan on note bersifat revolving dari PT Bank SMBC Indonesia Tbk. (SMBCI),” tulis manajemen SGRO.
Senada, seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Sukuk Ijarah juga akan digunakan untuk pembayaran lebih awal atas sebagian pokok utang yang timbul dari penggunaan fasilitas loan on note bersifat revolving dari SMBCI berdasarkan berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit SMBCI.
Baca Juga : Entitas Surge (WIFI) Afiliasi Hashim Djojohadikusumo Tawarkan Obligasi dan Sukuk Rp2,5 Triliun |
---|
Perjanjian fasilitas kredit SMBCI yang dimaksud memiliki saldo terutang sebesar Rp200 miliar. Fasilitas itu memiliki tingkat suku bunga 7,2% per tahun dan akan jatuh tempo pada 25 Agustus 2025.
Pada 31 Desember 2024, saldo liabilitas SGRO tercatat sebesar Rp4,49 triliun, yang terdiri atas saldo liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang masing-masing sebesar Rp1,76 triliun dan Rp2,73 triliun.
Utang SGRO yang akan jatuh tempo dalam 3 bulan sejak diterbitkannya prospektus surat utang ini adalah sebesar Rp54,3 miliar, yang terdiri atas utang bank yang akan jatuh tempo. Kewajiban ini akan dibayar dengan menggunakan sumber dana yang berasal dari kas internal perseroan.