Bisnis.com, JAKARTA — Investor asing masih mencatatkan net foreign sell senilai Rp11,06 triliun sejak awal tahun hingga saat ini. Saham-saham berkapitalisasi pasar besar atau big caps disebut masih menjadi favorit investor asing.
Managing Director UBS Indonesia Joshua Tanja mengatakan kepemilikan investor asing di saham big cap dan small cap sejak pandemi tercatat turun. Tetapi, minat tersebut perlahan mulai kembali lagi.
"Investor asing masuk dan overweight, tapi di big cap," kata Joshua dalam Capital Market Summit Expo (CMSE) 2023, Kamis (26/10/2023).
Joshua juga melihat kinerja pasar modal Indonesia sejauh ini masih menarik di mata investor asing. Menurutnya, saat ini banyak investor asing yang memilih untuk keluar dari China dan mengalihkan investasinya masuk ke India dan negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia.
Berdasarkan catatan Bisnis, melihat secara historis, IHSG tercatat menghijau pada gelaran pemilu sejak 2004, 2009, 2014, dan 2019. Arus modal investor asing juga tercatat mengalir deras ke pasar modal, misalnya senilai Rp49 triliun pada Pemilu 2019.
Sementara itu, Direktur Utama RHB Sekuritas Thomas Nugroho mengatakan jika investor saat ini berharap aliran dana investor asing kembali ke pasar saham, mereka akan mencapai saham yang memenuhi kriteria market cap dan fundamental.
Baca Juga
"Ketika koreksi, semua saham akan jatuh, jangan pilih second liner dulu. Kembali ke blue chip dulu," ujar Thomas ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (26/10/2023).
Adapun menurut Thomas beberapa saham blue chip cukup menarik untuk dicermati saat ini berasal dari sektor perbankan dan otomotif. Saham pilihan tersebut adalah BBCA, BBRI, dan ASII.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.