Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Diprediksi Lanjut Melemah ke 6.730, Cek Rekomendasi Saham PGAS, INDF & MARK

IHSG diprediksi akan melanjutkan pelemahannya menuju level 6.730 hari ini (24/10). Saham PGAS, INDF dan MARK direkomendasikan analis pagi ini.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan pelemahannya menuju level 6.730 pada perdagangan hari ini, Selasa (24/10/2023). Saham PGAS, INDF dan MARK direkomendasikan analis pagi ini.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam risetnya menjelaskan, pelemahan IHSG terjadi seiring dengan melemahnya mayoritas indeks di Eropa dan Wall Street hari ini.

Nasdaq menjadi satu-satunya indeks utama Wall Street yang menguat pada Senin (23/10/2023). Hal ini seiring terjadi dengan pullback pada yield obligasi 10 tahun Amerika Serikat (AS) yang mengalami pullback dari 5% ke 4,85%.

Tingkat yield obligasi yang sempat menembus level 5% menjadi yang tertinggi sejak 2007 silam.

Adapun pullback pada tingkat imbal hasil obligasi AS diharapkan dapat menopang pergerakan nilai tukar rupiah pada Selasa (24/10/2023).

Mengacu pada kondisi tersebut, Phintraco Sekuritas merekomendasikan peluang speculative buy pada PGAS, INDF, MARK, serta trading buy pada AKRA, TBIG dan MYOR.

Pada perdagangan Senin (23/10/2023), IHSG kembali ditutup melemah 1,57% dan merosot ke level 6.741,96 pada, Senin (23/10/2023).  Saham MARI yang terafiliasi dengan Erick Thohir terpantau menghuni jajaran top losers.

Berdasarkan data RTI Business, indeks komposit melemah 1,57% atau 107,2 poin ke 6.741,96. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka di posisi 6.849,16 dan sempat mencapai level tertingginya 6.853,44.

Sebanyak 148 saham menguat, 430 saham melemah, dan 175 saham bergerak di tempat. Adapun market cap berada pada level Rp10.476,62 triliun.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper