Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah ambruk ke Rp15.804 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (19/10/2023).
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyebut pelemahan nilai tukar rupiah yang menembus ke kisaran Rp15.800 tak terlepas dari pengaruh konflik Israel-Hamas yang membuat ketidakpastain ekonomi global.
Ariston mengatakan, hal ini terbukti dari melonjaknya harga emas ke kisaran US$1.962 per troy ons pada Rabu (18/10/2023), naik sekitar US$30 dari level tinggi dari perdagangan sebelumnya.
"Harga emas kemarin naik lagi ke kisaran US$1.962 akibat memanasnya konflik Israel-Hamas yang dipicu oleh hancurnya rumah sakit di Gaza akibat tembakan rudal. Hal ini memang mendorong penguatan harga aset safe haven seperti dolar AS dan emas," tutur dia kepada Bisnis, Kamis (19/10/2023).
Kondisi ini pun juga diperburuk dengan kenaikan tingkat imbal hasil atau yield obligasi AS yang merangkak naik ke level 4,9% pada Kamis (19/10/2023). Angka tersebut menandakan yield obligasi AS meningkat hingga 1,34% atau 0,06 poin dari posisi sebelumnya.
Peningkatan tersebut, ujar Ariston, mengindikasikan ekspektasi pasar terhadap langkah Federeal Reserve (The Fed) yang diprediksi kembali menahan suku bunga acuan di level 5,25%-5,50%, untuk menekan tingkat inflasi AS.
Baca Juga
"Rupiah sudah bergerak melemah di atas Rp15.700 selama sepekan terakhir karena efek dari ekspektasi kebijakan suku bunga tinggi AS. Spread suku bunga BI dengan The Fed yang hanya beda 25 bps, dijadikan alasan pelaku pasar untuk memilih dolar AS di tengah ketidakpastian ini," tuturnya.
Adapun, Ariston memperkirakan nilai tukar rupiah akan ditutup di kisaran Rp15.800 pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (19/10/2023). Menurutnya, volatilitas pergerakan rupiah yang sudah cukup tinggi sejak pagi hari tadi, membuat mata uang RI berpotensi kecil untuk menembus ke kisaran Rp15.900 pada penutupan perdagangan nanti.
"Volatilitas pergerakan rupiah hari ini sudah cukup tinggi ya, mungkin rupiah akan berpeluang melemah ke area Rp15.900 pada besok hari," ujar Ariston.