Bisnis.com, JAKARTA — PT Mitra Investindo Tbk. (MITI) bersama PT Prima Aset Lestari dan Interra Resources Limited membentuk perusahaan patungan (joint venture) pada Senin 9 Okotober 2023 untuk pengembangan bisnis Energi Baru Terbarukan (EBT) biomass dengan nilai investasi US$4,8 juta atau setara Rp75,24 miliar (Kurs Rp15.675 per dolar AS).
Direktur Utama Mitra Investindo Andreas Tjahjadi menyebut, MITI dan Prima Aset Lestari akan menggenggam 60 persen saham, sementara Interra Resources Limited akan mengambil bagian 40 persen saham.
"Mitra Investindo nantinya akan memegang mayoritas saham perusahaan patungan, setelah terpenuhinya persyaratan dan persetujuan lainnya yang diperlukan sesuai dengan angaran dasar perseroan dan ketentuan perundangan yang berlaku," kata Andreas dalam keterangan resminya, Senin (9/10/2023).
Andreas menambahkan, perusahaan join venture tersebut, yakni PT Mitra Biomass Internatonal akan membangun dan mengoperasikan pabrik wood pellet di Sumatera dengan nilai investasi sebesar US$4.8 juta.
"Dampak operasional, keuangan, kelangsungan usaha dan dampak hukum dapat terjadi pada saat pelaksanaan transaksi investasi pada perusahaan patungan, setelah dipenuhinya persyaratan-persyaratan sehubungan dengan investasi perseroan pada perusahaan JV tersebut," tambah Andreas.
Sebelumnya, Mitra Investindo tercatat membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih secara yoy pada semester I/2023.
Baca Juga
Direktur Keuangan MITI Ignatius Edy Suhardaya mengatakan kenaikan pendapatan ditopang oleh sektor bongkar muat sebesar Rp112,77 miliar atau nyaris 67 persen dari seluruh pendapatan MITI pada semester I 2023.
Dari torehan tersebut MITI mampu meraup laba pada periode berjalan semester I 2023 sebesar Rp31,61 miliar, meningkat tajam 391 persen dari posisi semester I 2022 sebesar Rp6,44 miliar.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp25,02 miliar, sementara pada periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp6,44 miliar atau melesat 288 persen.
Laba per saham dasar pada semester I 2023 mencatat kenaikan menjadi sebesar Rp7,07 dari periode sebelumnya sebesar Rp2,64.