Bisnis.com, JAKARTA – Anak usaha PT Mitra Investindo Tbk (MITI), PT Wasesa Line (WL) meraih kontrak pengadaan kapal dari PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) senilai Rp47 miliar.
Presiden Direktur MITI Andreas Tjahjadi mengatakan Wasesa Line menjadi pemenang tender PHKT untuk penyedia Tugboat (Kapal Tunda) dan Drill Pipe Barge pendukung Project di PHKT senilai Rp47 miliar berlaku selama 365 hari sejak Tugboat (Kapal Tunda) dan Drill Pipe Barge beroperasi.
“WL telah menyiapkan Tugboat (Kapal Tunda) dan mulai beroperasi setelah proses inspeksi selesai dilakukan oleh pihak PHKT,” kata Andreas.
Adapun Andreas menyebutkan kerja sama dengan PHKT merupakan kontrak jangka pendek yang diharapkan dapat berlanjut untuk tahun berikutnya.
Dia juga mengaku perolehan kontrak ini menjadi gambaran optimisme MITI untuk terus memberikan pelayanan penundaan kapal yang lebih luas dan optimal untuk mendapat akselerasi pertumbuhan secara organik dan nonorganik secara berkelanjutan.
Sebelumnya, MITI bersama Sany South East Asia Ltd (SANY) dan Emas Fortuna Ltd (EFL) telah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum Of Understanding/MoU) untuk bersama-sama menjajaki peluang bisnis Energi Baru Terbarukan Tenaga Surya.
Baca Juga
Melalui Nota Kesepahaman ini, MITI, SANY dan EFL, akan menggali potensi Bisnis Energi Baru Terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau Solar Farm.
Lebih jauh ke belakang, tepatnya pada akhir tahun lalu, MITI mengakuisisi PT Pelayaran Karana Line yang bergerak dibidang pelayaran dan PT Karya Abdi Luhur yang bergerak di bidang bongkar muat.
Aksi ini berimbas pada peningkatan pendapatan dan laba bersih MITI pada semester I/2023. MITI dapat membukukan pendapatan sebesar Rp166,99 miliar per Juni 2023. Jumlah itu meningkat 185 persen dari pendapatan semester I/2022 sebesar Rp58,61 miliar. Sementara itu, laba bersih naik mencapai 391 persen secara yoy pada semester I/2023 menjadi Rp31,61 miliar dari sebelumnya sebesar Rp6,44 miliar.