Bisnis.com, JAKARTA- NH Korindo Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan ditutup di kisaran level 7.100 hingga 7.175 pada akhir 2023.
Angka tersebut sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan target awal IHSG yang ditetapkan oleh NH Korindo Sekuritas, yaitu di kisaran 7.300-7.400.
"Being conservative, kami meramalkan posisi akhir IHSG pada year-end 2023 berada di kisaran 7.100-7.175 dengan pertimbangan 2,1%-3,2% market return dalam waktu kurang dari tiga bulan," ujar Head of Research NH Korindo Sekuritas Liza Camelia Suryanata kepada Bisnis, Rabu (18/10/2023).
Liza mengatakan, proyeksi ini didapat dengan mempertimbangkan sejumlah faktor, salah satunya adalah langkah Federal Reserve (The Fed) yang kemungkinan akan menaikkan suku bunga acuan sekali lagi sampai akhir 2023.
Potensi naiknya suku bunga acuan The Fed pada sisa tahun ini akan memicu adanya lonjakan dari tingkat yield obligasi Amerika Serikat (AS), yang berpotensi menekan pergerakan pasar saham.
Di sisi lain, Liza memperkirakan pasar saham Tanah Air masih akan memperoleh sentimen positif dari pelaksanaan Pemilu Umum (Pemilu) 2024. Momentum ini pun diharapkan dapat kembali menggairahkan pasar saham secara keseluruhan.
Baca Juga
"Secara historis, tiga bulan sebelum Pilpres adalah saat bursa memulai pendakian, setelah seluruh pasangan diungkap mulailah musim kampanye yang diharapkan dapat mendorong pergerakan market secara keseluruhan," sambungnya.
Sementara itu, IHSG terpantau melemah 0,23% atau 15,85 poin ke 6.923,75 pada akhir perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (18/10/2023). Sepanjang sesi pertama, IHSG bergerak di rentang 6.908,28-6.968,25. Sebanyak 226 saham menguat, 290 saham melemah dan 217 saham stagnan.
Saham emiten Erick Thohir yakni PT Mahaka Radio Integra Tbk. (MARI) menguat 18,99% ke posisi Rp94, menyusul saham PT Mahaka Media Tbk. (ABBA) yang naik 4,65% ke Rp76.