Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membeberkan rencana PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) bakal segera melepas kepemilikan Jalan Tol Trans Jawa, khususnya ruas Tol Semarang-Batang.
Di sisi lain, JSMR mencatatkan peningkatan kinerja Tol Trans Jawa seiring dengan pertumbuhan pengemudi yang melintasinya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga PUPR Hedy Rahadian menjelaskan aksi tersebut dilakukan guna memperluas ekspansi kepemilikan ruas tol jalan baru yang dimiliki oleh Jasa Marga.
"Yang kemarin itu yang ruas Semarang - Batang, itu yang dalam waktu dekat," tuturnya, Minggu (15/10/2023).
Namun demikian, Hedy belum bisa memberikan informasi lanjutan mengenai berapa total ruas tol yang akan dilepas Jasa Marga pada tahun ini.
"Kalau masalah bisnisnya kan itu urusan Jasa Marga. Nanti mereka akan lapor kalau sudah terjadi [aksi divestasi tol-nya], kalau belum terjadi ya ngapain lapor?" pungkasnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Jasa Marga dikabarkan bakal menjual sebagian sahamnya atas Jasa Marga Trans Jawa Tol. Kabar tersebut pertama dibagikan oleh Bloomberg pada Senin (9/10/2023), yang melaporkan bahwa Konsorsium yang dipimpin GIC Pte. dan kelompok lain yang diketuai Indonesia Investment Authority (INA) menjadi dua investor kuat yang bakal turut serta dalam aksi korporasi JSMR tersebut.
Menanggapi hal itu, Plh. Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru Santoso mengatakan kegiatan equity financing PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) masih dalam tahap pematangan.
Dia juga menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum mengeluarkan pernyataan resmi atas rencana divestasi saham tersebut.
"Sebagai bagian dari implementasi Good Corporate Governance, kami belum dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang shortlisted bidder, konsorsium yang tertarik untuk terlibat, timeline, hingga estimasi valuasi transaksi, mengingat klausul non-disclosure agreement [NDA] kerahasiaan yang mengikat antara kami dengan investor terkait," pungkas Dwimawan kepada Bisnis.
Kinerja Tol Trans Jawa
Di tengah rencana divestasi Tol Trans Jawa, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) melaporkan ada sebanyak 1,11 juta kendaraan per hari yang melintasi jalan tol dengan panjang mencapai 676 kilometer tersebut.
Jasa Marga mencatat, hingga kuartal III/2023, lalu lintas harian rata-rata (LHR) Tol Trans Jawa mencapai 1,11 juta kendaraan per hari. Jumlah ini meningkat 3,12% dibandingkan LHR pada periode yang sama pada 2019 atau saat tol ini resmi beroperasi.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, menuturkan bahwa JSMR melalui PT Jasamarga Transjawa Tol mengelola 62% dari keseluruhan panjang Tol Trans Jawa.
“Selama empat tahun beroperasi, kami mencatat peningkatan LHR yang signifikan seiring dengan terintegrasinya setiap ruas yang ada di koridor Jalan Tol Trans Jawa,” ujar Lisye dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Jumat (13/10/2023).
Dia mengeklaim Tol Trans Jawa memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial Indonesia, melalui efek berganda di berbagai sektor, diantaranya efisiensi biaya logistik, percepatan konektivitas antardaerah, hingga pengembangan wilayah sekitar jalan tol.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) Rudi Kurniadi menjelaskan bahwa setelah dilakukan spin off pada 13 ruas jalan Tol Trans Jawa dari induk, pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas layanan operasional.
Upaya itu pun dinilai berbuah manis. Sepanjang semester I/2023, pendapatan tol JTT mencapai Rp1,76 triliun atau 28,77% dari total pendapatan tol konsolidasi Jasa Marga Group.
“Pendapatan ini juga setara dengan 28,77% dari total pendapatan tol konsolidasi Jasa Marga Group yang menjadikan kami sebagai anak perusahaan penyumbang pendapatan tertinggi di seluruh ruas jalan tol Jasa Marga,” pungkasnya.
Rudi menambahkan prospek Jalan Tol Trans Jawa, dalam jangka panjang, masih sangat baik khususnya potensi traffic yang diproyeksikan akan terus meningkat dari waktu ke waktu.