Bisnis.com, JAKARTA - Meski baru IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) berhasil mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang perdagangan pekan ini, 9-13 Oktober 2023.
Berdasarkan data RTI Business dikutip Sabtu (14/10/2023), saham emiten energi hijau milik konglomerat Prajogo Pangestu ini melesat 202,56% atau 1.580 poin ke level Rp2.360 per lembar saham. Capaian tersebut berhasil membuat BREN menduduki posisi teratas saham tercuan selama sepekan.
Seperti diketahui, BREN resmi mencatatkan saham perdananya di perdagangan BEI pada perdagangan perdana pekan ini, Senin (9/10/2023). Saham BREN dibuka menyentuh Auto Rejection Atas (ARA) di posisi Rp975 per lembar saham, naik 25% dari harga IPO-nya di Rp780.
Harga saham yang ditawarkan BREN pun terbilang sangat premium. BREN menetapkan harga pelaksanaan IPO di batas atas, yaitu sebesar Rp780 per lembar saham.
Artinya, BREN telah memperoleh dana segar IPO sebesar Rp3,13 triliun dari penerbitan 4,01 miliar saham dengan nominal Rp150 yang mewakili yang mewakili 3% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana.
Valuasi BREN yang premium ini pun tak terlepas dari pengaruh kinerja keuangan ciamik yang sebelumnya dicatatkan perseroan. Mengutip prospektus final BREN, Sabtu (14/10/2023), pendapatan tahun berjalan BREN tercatat naik 10,05% menjadi US$147,08 juta pada kuartal I/2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar US$133,65 juta.
Baca Juga
Kemudian, perseroan mencatatkan beban keuangan sebesar US$33,30 juta per 31 Maret 2023 atau naik 58,69% dibandingkan dengan periode sama tahun kemarin sebesar US$20,98 juta.
Peningkatan pendapatan dan beban keuangan diikuti dengan pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk, yang tercatat naik 30,96% menjadi US$29,24 juta dibandingkan periode yang berakhir pada 31 Maret 2022 sebesar US$22,33 juta.
Dari sisi neraca, total aset BREN juga terpantau meningkat 2,35% menjadi US$3,47 miliar pada kuartal I/2023, dibandingkan dengan aset perseroan per 31 Desember 2022 sebesar US$3,39 miliar.
Sementara total liabilitas BREN per kuartal I/2023 tercatat sebesar US$2,99 miliar atau tumbuh sekitar 1,36% dibandingkan dengan liabilitas per 31 Desember 2022 sebesar US$2,95 miliar. Selanjutnya, BREN membukukan ekuitas positif sebesar US$474,29 juta per kuartal I/2023.