Bisnis.com, JAKARTA — Pekan ini menjadi hari-hari yang amat luar biasa bagi konglomerat Prajogo Pangestu, pasalnya, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang dinahkodainya sepajang perdagangan 9 hingga 13 Oktober 2023 telah melesat 202,56 persen, kapitalisasi pasar juga telah tembus Rp316 triliun.
Berdasarkan RTI Business dikutip Jumat, (13/10/2023), saham BREN memuncaki daftar top gainers sepekan dengan penguatan 202,56% atau 1.580 poin ke level Rp2.360 per saham, jauh melampaui harga ketika listing perdana pada Senin (9/10) di harga Rp780 per saham.
Melesatnya saham BREN jauh mengungguli kenaikan saham PT Alfa Energi Investama Tbk. (FIRE) dan PT Ultima Nitra Tbk. (UNIQ) di posi ke-2 dan ke3 dengan kenaikan masing-masing 121% dan 53%.
Lonjakan harga saham BREN tersebut, juga semakin mengokohkan emiten yang bergerak di sektor energi baru terbarukan (EBT) itu dalam daftar 10 perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI.
Entitas Grup Barito itu baru mencatatkan saham perdana setelah menyelesaikan proses IPO pada Senin awal pekan lalu (9/10/2023) dengan harga pelaksanaan Rp780. Setelah itu, kapitalisasi pasar BREN langsung melejit.
Pada Selasa (10/9/2023), saham BREN mentok Auto Reject Atas (ARA) ke Rp1.215 sehingga kapitalisasi pasarnya melejit menjadi Rp163 triliun. BREN pun menempati emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar ke-10.
Baca Juga
Pada perdagangan Rabu (11/10/2023) saham BREN kembali melesat 24,69 persen atau 300 poin menjadi Rp1.515. Kapitalisasi pasar BREN pun mencapai Rp202,69 triliun.
Selanjunya pada Kamis (12/10/2023) saham BREN naik 24,75 persen mentok ARA atau 375 poin menjadi Rp1.890. Kapitalisasi pasar BREN mencapai Rp253 triliun.
Pada perdagangan Rabu (11/10/2023) saham BREN kembali melesat 24,69 persen atau 300 poin menjadi Rp1.515. Kapitalisasi pasar BREN pun mencapai Rp202,69 triliun.
Selanjunya pada Kamis (12/10/2023) saham BREN naik 24,75 persen mentok ARA atau 375 poin menjadi Rp1.890. Kapitalisasi pasar BREN mencapai Rp253 triliun.
Dan terakhir pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (13/10/2023) kembali menyentuh ARA dengan melesat 24,87 persen ke level Rp2.360 per saham. Membuat kapitalisasi pasar BREN tembus Rp315,74 triliun.
Kapitalisasi pasar BREN tercatat menyalip BBNI senilai Rp191 triliun, TPIA senilai Rp234 triliun, dan ASII sebesar Rp242 triliun.
Sementara itu, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per Jumat (13/10/2023), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) berada di urutan pertama dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp1.108 triliun. Di posisi kedua, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) tercatat memiliki market cap sebesar Rp791 triliun.
Selanjutnya, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp618 triliun. PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) menyusul sebesar Rp561 triliun, kemudian PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMN) Rp478 triliun.
Di posisi ke-6 ada PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) Rp381 triliun, selanjutnya BREN Rp316 triliun.
Kapitalisasi pasar BREN bahkan menyalip induk usahanya, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) senilai Rp107 triliun. Dengan demikian, BREN menjadi perusahaan Prajogo Pangestu terbesar di BEI, mengalahkan pendahuluya seperti BRPT, TPIA, dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN).
Daftar Top 10 Emiten Kapitalisasi Pasar Terbesar (Rp triliun)*
BBCA (1.108)
BBRI (791)
BYAN (618)
BMRI (561)
AMMN (478)
TLKM (381)
BREN (316)
ASII (242)
TPIA (234)
BBNI (191)
*per 13 Oktober 2023
Prospek Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN)
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, prospek saham BREN sangat panjang dan berpotensi semakin progresif, karena berkaitan dengan energi terbarukan atau renewable energy.
Hal tersebut seiringan dengan komitmen BREN dalam rangka menerapkan pengembangan bisnis energi baru terbarukan (EBT) yang bersifat jangka Panjang.
“Kinerja BREN akan semakin progresif. Apa yang perlu dicermati oleh investor untuk saham BREN adalah kenaikan harga yang signifikan yang membuatnya secara relatif sangat premium," kata Nafan, Jumat (13/10/2023).
Nafan menjelaskan, saat ini saham BREN sedang mengalami kenaikan yang tajam atau rally. Rally bisa dimanfaatkan oleh investor untuk aksi profit taking atau aksi di mana investor menjual saham untuk memperoleh keuntungan. Jika profit taking terjadi, harga saham BREN otomatis akan mulai kembali mengalami penurunan.
Sementara itu, sentimen positif BREN terkait dengan keberhasilan emiten dalam mengembangkan renewable energy untuk meningkatkan kinerja pendapatan bersih atau bottomline-nya. Tentunya, keberhasilan itu juga akan mempengaruhi kinerja keuangan BREN.
Sebagaimana diketahui, Barito Renewables Energy telah remsi melantai di Bursa pada dengan menawarkan 4,5 miliar saham atau setara 3,35 persen dari jumlah modal ditetapkan dan disetor setelah IPO. Adapun, harga pelaksanaan IPO tersebut sebesar Rp780 per saham. Artinya, BREN telah memperoleh dana segar sebesar Rp3,13 triliun.
Dana yang diraih dari penawaran umum perdana saham ini seluruhnya akan digunakan untuk penyetoran modal kepada Star Energy Geothermal yang akan digunakan untuk membayar kewajiban.
Secara lebih rinci, Star Energy akan membayar sebagian utang fasilitas B kepada Bangkok Bank Public Company Limited sebanyak-banyaknya sebesar US$158.588.321.
Kemudian, memenuhi kewajiban pembayaran kepada Star Energi Oil & Gas Pte. Ltd. perihal penunjukan Star sebagai pemegang saham ACEHI. Rinciannya pembayaran kepada SEOG sebesar US$66,50 juta dan kepada Perseroan sebesar US$6 juta. Biaya yang dibayarkan Star kepada Perseroan akan digunakan untuk pembayaran gaji, biaya jasa dan biaya sewa.
____
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.