Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke level 6.926,78 pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (13/10/2023). Meski begitu, saham GOTO, BBCA dan BBRI terpantau paling laris hari ini.
Mengutip RTI Business, IHSG turun 0,12 persen atau 8,37 poin ke level 6.926,78 pada perdagangan hari ini. IHSG bergerak pada rentang 6.902 hingga 6.973 sepanjang sesi.
Tercatat, 220 saham menguat, 308 saham melemah, dan 223 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp10.594 triliun.
Saham paling laris pada perdagangan kali ini dipimpin oleh PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dengan nilai transaksi mencapai Rp605,5 miliar. Adapun saham GOTO terpantau ambles 8,22% ke harga Rp67. Terlaris kedua ditempati oleh saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan nilai transaksi mencapai Rp561,6 miliar. Saham BBCA terpantau menguat 0,28% ke level Rp9.075.
Kemudian di posisi ketiga saham paling laris diisi oleh PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. (BBRI) yang melemah 0,47% atau 25 poin ke level Rp5.275. Saham BBRI mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp446,6 miliar.
Emiten big caps yang lain yang parkir di zona merah diantaranya, Saham AMMN yang terkoreksi 1,12% ke posisi Rp6.600. Selanjutnya saham PGEO juga melemah 0,76% ke level Rp1.310. Selanjutnya saham BBNI juga terpantau turun 2,82% atau 150 poin ke posisi Rp5.175.
Baca Juga
Sementara saham tercuan atau top gainers hari ini ditempati oleh JAWA yang melesat 34,33% ke level Rp180 per saham, disusul FIRE yang terbang 34,31% ke posisi Rp184 per saham, diposisi selanjutnya ada saham UNIQ dan PRIM yang naik masing-masing 27,82% dan 25,56%.
Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memprediksikan IHSG rawan terkoreksi karena adanya indikasi investor mengalami jenuh beli atau overbought pada stochastic RSI. Adapun, resistance IHSG hari ini berada pada level 7.000 dan support terdekat di level 6.900.
Beberapa sentimen yang akan membayangi pergerakan IHSG hari ini adalah realisasi data inflasi dan jobless claims terbaru Amerika Serikat (AS). Data ini memicu kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS The Fed dalam pelaksanaan FOMC November 2023 mendatang. Sentimen ini pun diperkirakan akan memengaruhi kepercayaan investor terhadap pasar saham.
Kendati demikian, kondisi ini kemungkinan akan diredam oleh perilisan data regional Tiongkok yang diperkirakan naik ke 0,2 persen secara year-on-year (yoy) pada September 2023, dari 0,1 persen yoy pada bulan sebelumnya. Sementara, nilai ekspor (-7,8% yoy) dan impor (-6% yoy) diperkirakan masih turun di September 2023, meski tidak sedalam penurunan di Agustus 2023.
Sementara itu, berkaca pada kondisi terkini pasar, terdapat beberapa saham yang direkomendasikan oleh Phintraco Sekuritas untuk perdagangan hari ini. Itu adalah BBRI dan BBCA yang berpotensi rebound lanjutan seiring menguat terbatasnya nilai tukar rupiah di hadapan dolar AS.
Saham-saham lain yang juga dapat dicermati pada hari ini adalah AUTO, ADMR, ICBP, TKIM, hingga UNVR.