Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sesi I Melandai, Saham BREN, STRK dan FIRE Mentok ARA

Kendati indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami pelambatan, saham BREN, STRK dan FIRE tetap mentok ARA.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedikit melandai pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (13/10/2023). Kendati indeks komposit mengalami pelambatan, saham BREN, STRK dan FIRE tetap mentok ARA.

IHSG ditutup pada posisi 6.945 atau menguat tipis 0,15 persen sejak pembukaan. Padahal ketika perdagangan baru saja digelar, indeks komposit sempat menyentuh level tertinggi 6.973. Sebelum ditutup, investor tercatat melakukan transaksi saham senilai Rp4,45 triliun yang meliputi 20,86 triliun saham.

Selain itu terdapat 217 saham yang mengalami penguatan, 281 saham yang melemah dan 234 sisanya tidak bergerak alias stagnan. Diantara saham-saham yang mengalami penguatan itu terdapat saham yang melambung hingga menyentuh auto reject atas (ARA).

Misalnya saham PT Alfa Energi Investama Tbk. (FIRE) yang naik 27,74 persen ke posisi Rp175 per saham. Sebagai informasi, BEI dalam keterangannya menyatakan telah terjadi peningkatan harga saham PT Alfa Energi Investama Tbk. (FIRE) yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity).

Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham FIRE tersebut, maka Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

Sementara itu, saham PT Barito Renewable Energy Tbk. (BREN) juga kembali mencetak ARA dengan naik 25 persen ke posisi Rp2.360. Emiten ketiga yang mencetak ARA pun emiten anyar yakni PT Lovina Beach Brewery Tbk. (STRK) yang naik 25 persen ke Rp304.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam riset harian menyampaikan bahwa penurunan tersebut berpotensi terjadi karena adanya indikasi investor mengalami jenuh beli atau overbought pada stochastic RSI. 

Adapun, resistance IHSG hari ini berada pada level 7.000 dan support terdekat di level 6.900. 

Beberapa sentimen yang akan membayangi pergerakan IHSG hari ini adalah realisasi data inflasi dan jobless claims terbaru Amerika Serikat (AS). Data ini memicu kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS The Fed dalam pelaksanaan FOMC November 2023 mendatang. Sentimen ini pun diperkirakan akan memengaruhi kepercayaan investor terhadap pasar saham. 

Kendati demikian, kondisi ini kemungkinan akan diredam oleh perilisan data regional Tiongkok yang diperkirakan naik ke 0,2 persen secara year-on-year (yoy) pada September 2023, dari 0,1 persen yoy pada bulan sebelumnya. Sementara, nilai ekspor (-7,8% yoy) dan impor (-6% yoy) diperkirakan masih turun di September 2023, meski tidak sedalam penurunan di Agustus 2023.

Sementara itu, berkaca pada kondisi terkini pasar, terdapat beberapa saham yang direkomendasikan oleh Phintraco Sekuritas untuk perdagangan hari ini. Itu adalah BBRI dan BBCA yang berpotensi rebound lanjutan seiring menguat terbatasnya nilai tukar rupiah di hadapan dolar AS. 

Saham-saham lain yang juga dapat dicermati pada hari ini adalah AUTO, ADMR, ICBP, TKIM, hingga UNVR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper