Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi rawan terkoreksi ke kisaran 6.930-6.950 pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (13/10/2023).
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam riset harian menyampaikan bahwa penurunan tersebut berpotensi terjadi karena adanya indikasi investor mengalami jenuh beli atau overbought pada stochastic RSI.
Adapun, resistance IHSG hari ini berada pada level 7.000 dan support terdekat di level 6.900.
Beberapa sentimen yang akan membayangi pergerakan IHSG hari ini adalah realisasi data inflasi dan jobless claims terbaru Amerika Serikat (AS). Data ini memicu kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS The Fed dalam pelaksanaan FOMC November 2023 mendatang. Sentimen ini pun diperkirakan akan memengaruhi kepercayaan investor terhadap pasar saham.
Kendati demikian, kondisi ini kemungkinan akan diredam oleh perilisan data regional Tiongkok yang diperkirakan naik ke 0,2 persen secara year-on-year (yoy) pada September 2023, dari 0,1 persen yoy pada bulan sebelumnya. Sementara, nilai ekspor (-7,8% yoy) dan impor (-6% yoy) diperkirakan masih turun di September 2023, meski tidak sedalam penurunan di Agustus 2023.
Sementara itu, berkaca pada kondisi terkini pasar, terdapat beberapa saham yang direkomendasikan oleh Phintraco Sekuritas untuk perdagangan hari ini. Itu adalah BBRI dan BBCA yang berpotensi rebound lanjutan seiring menguat terbatasnya nilai tukar rupiah di hadapan dolar AS.
Baca Juga
Saham-saham lain yang juga dapat dicermati pada hari ini adalah AUTO, ADMR, ICBP, TKIM, hingga UNVR.
_________________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.