Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Modal Kurang dari Rp25 Miliar, Ekuator Swarna Sekuritas Kena Suspensi BEI

BEI memberikan sanksi suspensi kepada PT Ekuator Swarna Sekuritas karena Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) kurang dari Rp25 miliar.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan sanksi suspensi kepada PT Ekuator Swarna Sekuritas sejak perdagangan sesi I, Kamis (12/10/2023). Sanksi tersebut dilayangkan karena nilai Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) yang dilaporkan oleh Ekuator Swarna Sekuritas tidak memenuhi nilai minimum yang dipersyaratkan.

Keputusan tersebut tertuang dalam pengumuman Nomor Peng-00046/BEI.ANG/10-2023 yang telah ditandatangani oleh Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy serta Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Manullang.

"Dengan ini diumumkan terhitung sejak sesi I perdagangan fisik efek tanggal 12 Oktober 2023, PT Ekuator Swarna Sekuritas tidak diperkenankan melakukan aktivitas perdagangan di Bursa sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut," tulis pengumuman tersebut, Kamis (12/9/2023).

Untuk diketahui, mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 52/POJK.04/2020 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan, MKBD merupakan jumlah aset lancar perusahaan efek yang dikurangi dengan seluruh liabilitas perusahaan efek dan ranking liabilities, ditambah dengan utang sub-ordinasi, serta dilakukan penyesuaian lainnya.

Sementara itu, mengenai nilai minimum MKBD, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menentukan persyaratan yang berbeda untuk setiap jenis perusahaan efek.

Untuk perusahaan efek yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek (underwriter), maka mereka wajib mempunyai MKBD paling sedikit Rp25 miliar atau 6,25 persen dari total liabilitas tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka penawaran umum ditambah ranking liabilities.

Kemudian, nilai minimum MKBD yang perlu dipenuhi oleh perusahaan efek yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek (broker) yang mengadministrasikan rekening efek nasabah wajib ialah paling sedikit Rp25 miliar atau 6,25 persen dari kewajiban terperingkat perusahaan.

Sementara untuk minimal MKBD bagi perusahaan efek yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi wajib memiliki MKBD paling sedikit Rp200 juta ditambah 0,1 persen dari total dana yang dikelola. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper