Bisnis.com, JAKARTA - PT Indo Premier Sekuritas menganalisis PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan mampu memangkas kerugian EBITDA menjadi sekitar Rp800-900 miliar pada kuartal 3-2023 yang akan berimbas pada pemulihan kinerja emiten teknologi ini dalam jangka panjang.
Dalam riset terbarunya, 11 Oktober 2023, Jovent Muliadi dan Anthony, dua analis Indo Premier (IPOT) menilai dengan estimasi pemangkasan tersebut, maka total kerugian EBITDA (earnings before interest, tax, depreciation, amortization) GOTO hingga September ini akan berkurang menjadi Rp 3,4-3,5 triliun.
“Hal ini sejalan dengan estimasi kami yakni [kerugian EBITDA GOTO] antara Rp 3,8-4,5 triliun pada akhir tahun ini,” tulis keduanya dalam riset publikasi, dikutip Kamis (12/10/2023).
Dengan pertimbangan itu, keduanya merekomendasikan ‘beli’ untuk saham GOTO, dengan target harga Rp 125 per saham, atau 58% dari harga penutupan saham GOTO pada perdagangan Rabu (11/10).
“Kami mempertahankan rekomendasi beli karena harga saham perusahaan saat ini mencerminkan sebagian besar risiko. Kami juga mempertahankan peringkat beli di tengah pelemahan harga saham GOTO meski sahamnya saat ini kekurangan katalis terutama dengan isu suku bunga yang lebih tinggi.”
Sebagai informasi, emiten-emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan ramai-ramai melaporkan kinerja kuartalan dengan tenggat akhir bulan ini untuk performa periode Juli-Agustus-September (Q3) sesuai regulasi, termasuk GOTO.
Sebab itu, dalam rilis kinerja nantinya, GOTO diharapkan dapat meningkatkan nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) secara keseluruhan sebesar satu digit quarter on quarter/qoq (3-6%) sekaligus mempertahankan tingkat penerimaan secara keseluruhan.
Dalam riset terbaru ini, IPOT tidak memasukkan satu sentimen yang pekan lalu diperoleh GOTO yakni meraih dana senilai US$ 150 juta atau setara Rp 2,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.500/US$) melalui penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-preemptive rights issue) dan surat utang. Pendanaan ini diperoleh dari International Finance Corporation (IFC), bagian dari Grup Bank Dunia untuk mendorong investasi berbasis lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
Per Juni 2023 atau semester I-2023, pendapatan bersih GOTO tercatat naik hingga 102,35% menjadi Rp 6,88 triliun, dari periode yang sama tahun lalu Rp 3,40 triliun.
Induk Gojek, Tokopedia, GoTo Financial, dan GoTo Logistics ini juga mampu menekan rugi bersih hingga 48% menjadi rugi bersih Rp 7,16 triliun, dari semester I-2022 yang masih rugi Rp 13,65 triliun. Perseroan mencatatkan kerugian EBITDA yang disesuaikan (adjusted EBITDA) per semester I-2023 membaik 69% menjadi rugi Rp 2,81 triliun, dari periode yang sama tahun lalu rugi Rp 9,18 triliun.
Dalam pernyataan resmi, manajemen GOTO sebelumnya sudah menetapkan pedoman kinerja yakni mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan positif dalam kuartal keempat tahun 2023. Kerugian EBITDA Grup yang disesuaikan untuk tahun 2023 dipatok di kisaran antara Rp 4,5 triliun dan Rp 3,8 triliun. Ini adalah revisi dari kisaran yang sebelumnya diharapkan, yaitu antara Rp 5,3 triliun dan 4,6 triliun, karena kemajuan yang lebih cepat dari yang diharapkan.