Entitas Grup Barito milik konglomerat Prajogo Pangestu itu baru mencatatkan saham perdana setelah menyelesaikan proses IPO pada Senin (9/10/2023). Setelah itu, kapitalisasi pasar BREN langsung melejit.
Pada Selasa (10/9/2023), saham BREN mentok Auto Reject Atas (ARA) ke Rp1.215 sehingga kapitalisasi pasarnya melejit menjadi Rp163 triliun. BREN pun menempati emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar ke-10.
Terkini pada perdagangan Rabu (11/10/2023) sesi I, saham BREN kembali melesat 24,69 persen atau 300 poin menjadi Rp1.515. Kapitalisasi pasar BREN pun mencapai Rp202,69 triliun.
Sementara itu, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per Selasa (10/10/2023), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) berada di urutan pertama dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp1.089 triliun. Di posisi kedua, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) tercatat memiliki market cap sebesar Rp776 triliun.
Selanjutnya, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp616 triliun. PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) menyusul sebesar Rp554 triliun, kemudian PT Amman Mineral Internasional Rp467 triliun.
Di posisi k-7 ada PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), kemudian PT Astra International Tbk. (ASII), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).
Daftar Top 10 Emiten Kapitalisasi Pasar Terbesar (Rp triliun)*
- BBCA (1.089)
- BBRI (776)
- BYAN (616)
- BMRI (554)
- AMMN (467)
- TLKM (377)
- ASII (245)
- BBNI (233)
- TPIA (192)
- UNVR (163)
*per 10 Oktober 2023
Perdagangan Perdana Saham BREN
Saham BREN yang dikabarkan oversubscribed hingga 135,2 kali naik 25 persen ke posisi Rp975 per saham dari harga IPO-nya sebesar Rp780 per saham saat listing Senin (9/10/2023).
Hingga pukul 09.01 WIB, BREN konsisten di level atas. Sebanyak 12,97 juta saham diperdagangkan dalam 1.886 kali transaksi. Nilai transaksi yang tercatat juga sebesar Rp12,63 miliar. Kapitalisasi pasar BREN tercatat sebesar Rp130,44 triliun.
Direktur utama BREN Hendra Soetjipto Tan mengatakan IPO Barito Renewables akan membawa BREN tidak hanya terbatas pada industri geotermal namun juga menuju ke teknologi terbarukan lainnya, dengan didukung oleh keunggulan operasional yang kuat.
"Kami berharap BREN akan menarik mitra, investor, dan bakat baru dalam upaya kami untuk membantu Indonesia mencapai target energi terbarukan dan menciptakan masa depan yang lebih cerah dan bersih," katanya dalam seremoni pencatatan perdana saham, Senin (9/10/2023).
Baca Juga
Seperti yang diketahui, BREN resmi melantai setelah menawarkan 4,01 miliar saham atau setara 3 persen dari jumlah saham yang disetor dan dicatatkan setelah IPO. Harga saham yang dipatok di level Rp780 per saham atau di batas atas pada saat bookbuilding.
Dana segar yang diraup BREN pada hajatan kali ini sebesar Rp3,13 trilun yang seluruhnya digunakan untuk pembayaran kewajiban Star Energy Geothermal.
Secara lebih rinci, Star Energy akan membayar sebagian utang fasilitas B kepada Bangkok Bank Public Company Limited sebanyak-banyaknya sebesar US$158.588.321.
Kemudian, memenuhi kewajiban pembayaran kepada Star Energi Oil & Gas Pte. Ltd. perihal penunjukan Star sebagai pemegang saham ACEHI. Rinciannya pembayaran kepada SEOG sebesar US$66,50 juta dan kepada Perseroan sebesar US$6 juta.
Biaya yang dibayarkan Star kepada perseroan akan digunakan untuk pembayaran gaji, biaya jasa dan biaya sewa. Adapun dalam hajatan IPO ini, Barito Renewables menunjuk PT BNI Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.