Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 6.938,36 pada perdagangan hari ini, Rabu (11/10/2023). Seiring dengan penguatan indeks, saham STRK, BREN hingga KOKA terpantau melesat pagi ini.
Pada pukul 09.02 WIB, IHSG naik 0,23 persen atau 16,18 poin ke level 6.938,36 pada perdagangan hari ini. IHSG bergerak pada rentang 6.917 hingga 6.946 sepanjang sesi.
Tercatat, 166 saham menguat, 60 saham melemah, dan 238 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp10.515 triliun.
Saham paling laris pada perdagangan kali ini dipimpin oleh PT Bank central Asia Tbk. (BBCA) dengan nilai transaksi Rp75,5 miliar sampai dengan pagi ini. Adapun saham BBCA terpantau tnaik 0,56 persen ke harga Rp8.975. Terlaris kedua ditempati oleh saham BBRI dengan nilai transaksi mencapai Rp54,5 miliar. Saham BBRI terpantau stagnan di level Rp5.175.
Kemudian di posisi ketiga saham paling laris diisi oleh BREN yang melesat 24,69 persen atau 300 poin ke level Rp1.515. Saham BREN mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp45 miliar sampai berita ini ditulis.
Emiten big caps yang parkir di zona merah diantaranya, Saham TLKM yang turun 0,79 persen ke posisi Rp3.780. Selanjutnya saham GOTO juga melemah 1,22 persen ke level Rp81. Selanjutnya saham VINS juga terkoreksi 11,72 persen atau 17 poin ke posisi Rp128
Baca Juga
Sementara saham paling cuan atau top gainers hari ini dipimpin oleh STARK yang terbang 34,81 persen ke level Rp182 per saham, disusul emiten yang baru saja melantai hari ini KOKA yang melesat 18,75 persen ke posisi Rp152 per saham, diposisi selanjutnya ada saham CITY dan PJAA yang naik masing-masing 14,93 persen dan 7,14 persen.
Sebelumnya Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan IHSG menguji pivot area 6.930-6.950 di Selasa (10/10/2023). IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif pada kisaran support 6.900 dan batas atas pivot 6.950 di Rabu (11/10/2023).
Rally harga commodity-related stocks diperkirakan mulai tertahan di Rabu (11/10/2023) merespons pandangan sejumlah pengamat ekonomi bahwa dampak konflik di Timur Tengah terhadap harga komoditas, terutama minyak kemungkinan terbatas.
"Pasalnya konflik tidak berpusat pada area utama produksi minyak di Timur Tengah," tulis Phintraco Sekuritas.
Dari dalam negeri, data ekonomi domestik terbaru menunjukan perlambatan pertumbuhan penjualan ritel ke 1,1 persen yoy di Agustus 2023 dari 1,6 persen yoy di Juli 2023.
"Oleh sebab itu, pelaku pasar dapat kembali mencermati peluang rebound lanjutan pada saham-saham bluechip, termasuk BBRI, TLKM, TOWR, ESSA, MEDC, dan EXCL," ujarnya.