Bisnis.com, JAKARTA – PT Eagle High Plantation Tbk. (BWPT) menggandeng anak usaha PT ABM Investama Tbk. (ABMM) menggarap proyek energi baru terbarukan berupa biogas.
ABMM melalui PT Anzara Janitra Nusantara menekan kerja sama pengembangan energi terbarukan berupa Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) atau Biogas Power Plant berlokasi di salah satu Pabrik Kelapa Sawit di Kalimantan Tengah.
Manajemen BWPT menyebutkan Proyek ini bertujuan untuk mengolah Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) menjadi energi terbarukan. Adapun proses untuk menghasilkan energi listrik ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca melalui penangkapan gas metana
“Transaksi ini memperkuat arus kas dan memberikan dampak positif terhadap kelangsungan usaha Perseroan ke arah yang lebih baik lagi,” sebut manajemen perseroan pada Jumat (6/10/2023).
Sebelumnya, Direktur BWPT Andrew Haryono menyampaikan perseroan akan mengembangkan PLTBg berkapasitas 2,1 hingga 2,4 Mega Watt (MW) di wilayah operasional anak usaha, PT Bumilanggeng Perdanatrada (BLP), di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Pengembangan PLTBg sejalan dengan rencana proyek KCP.
"Adanya listrik tambahan dari biogas [PLTBg] fokusnya akan digunakan untuk operasional KCP, pabrik pengolahan kelapa sawit dan mess karyawan. Fokusnya PLTBg buat KCP dulu," jelasnya kepada Bisnis saat kunjungan ke area perkebunan BLP, Selasa (22/8/2023).
Baca Juga
Menurut Andrew, integrasi proyek PLTBg dan KCP merupakan implementasi kombinasi praktik ekonomi yang baik, Environmental, Social, and Governance (ESG), dan teknologi. Salah satu alasannya, bahan bakar PLTBg berasal Palm Oil Mill Effluent (POME) atau limbah cair kelapa sawit yang berasal dari sisa olahan di pabrik.
Ke depannya, operasional PLTBg juga berpotensi memberikan karbon kredit bagi BWPT, karena mengurangi emisi CO2 perusahaan. Namun, tanpa karbon kredit pun, sambung Andrew, PLTBg masih memberikan skala ekonomi yang baik bagi perusahaan.
"Kredit karbon [dari PLTBg] bagi kami hanya bonus. Proyek PLTBg tetap berjalan bersama dengan KCP," tuturnya.
Investasi PLTBg diperkirakan tidak mencapai US$5 juta atau sekitar Rp75 miliar (estimasi kurs Rp15.000 per dolar AS). Dalam pengembangan PLTBg, BWPT akan menggaet pihak eksternal yang sudah ahli di bidangnya.
"Saat ini kami sedang melakukan beauty contest [lelang terbatas] dengan pihak ketiga yang ahli di bidangnya," jelasnya.