Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah diketahui tengah berencana membentuk Bursa Crude Palm Oil (CPO) di Indonesia dalam waktu dekat ini. Analis memandang pembentukan Bursa CPO ini akan berdampak positif terhadap emiten sektor sawit di pasar modal Indonesia.
Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan mengatakan Bursa CPO dapat menjadi salah satu katalis positif untuk industri sawit Indonesia. Hal ini terutama dalam segi menjaga stabilitas harga produk CPO di dalam negeri.
"Mengingat kontribusi ekspor Indonesia terhadap global yang lebih dari 50 persen. Perlu dicatat, pada saat ini, yang masih menjadi benchmark harga global CPO global adalah Bursa Malaysia," kata Darmawan dihubungi, Kamis (5/10/2023).
Dia berharap pembentukan Bursa CPO ini dapat menjadi salah satu langkah awal yang positif untuk meningkatkan nilai dari produk CPO domestik Indonesia.
"Harapannya, ke depan langkah ini juga bisa terus dikembangkan sampai mungkin sampai dengan standarisasi process hulu ke hilir industri sawit kita," ucapnya.
Adapun Darmawan memilih beberapa saham seperti AALI, LSIP, dan NSSS sebagai top picks di sektor CPO.
Baca Juga
Sebelumnya, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) berencana meluncurkan Bursa CPO pada awal Oktober 2023 mendatang setelah menerbitkan Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 7 Tahun 2023 tanggal 15 September 2023.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) Tirta Karma Senjaya mengatakan saat ini peluncuran Bursa minyak kelapa sawit mentah atau CPO sedang dikoordinasikan dengan jadwal Menteri Perdagangan dan diperkirakan akan terlaksana pada awal Oktober 2023.
“Sedang dikoordinasikan dengan jadwal Bapak Mendag diperkirakan awal Oktober,” katanya kepada Bisnis belum lama ini.
Tirta mengatakan telah ada Bursa Berjangka Komoditi yang telah mendaftarkan diri sebagai penyelenggara pasar fisik CPO.
____
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.