Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen komponen otomotif milik konglomerat TP Rachmat, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) mengingatkan krisis semikonduktor yang menyebabkan kurangnya pasokan chip semikonduktor untuk produksi mobil masih berlanjut.
President Director DRMA Irianto Santoso mengatakan pemulihan dari krisis semikonduktor tersebut masih membutuhkan waktu. Adapun, pihaknya masih terus berupaya untuk memantau dan mengelola dampak krisis tersebut.
“Ini adalah tantangan yang dihadapi oleh seluruh industri otomotif saat ini, dan pemulihan dari krisis ini masih memerlukan waktu,” ujar Irianto kepada Bisnis, Selasa (3/10/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan DRMA juga terus berupaya untuk beradaptasi dengan perubahan situasi pasar yang kemungkinan akan muncul.
Di sisi lain, dia menyebut meski terjadi krisis, permintaan komponen hingga kuartal III/2023 masih sangat baik. Bahkan dia pun optimistis DRMA dapat mencetak kinerja positif sampai akhir 2023.
“Kami optimistis bahwa industri otomotif akan mencapai target hingga akhir tahun ini, dan prediksi kami adalah bahwa industri komponen juga akan terus tumbuh hingga kuartal IV/2023,” ujar Irianto kepada Bisnis, Selasa (3/10/2023).
Baca Juga
Menurut data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) dan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan kendaraan bermotor hingga Agustus 2023 masih menunjukkan tren yang positif.
Data Gaikindo menunjukkan penjualan mobil mencapai 675.287 unit sepanjang Januari-Agustus 2023, naik 2,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara data AISI menunjukkan penjualan sepeda motor sepanjang Januari-Agustus 2023, mencapai 4,21 juta (4.211.737) unit, naik 35,95 persen secara year-on-year (YoY) dari 3,09 juta (3.097.900) unit.
Berkaca dari data tersebut, dia memproyeksikan penjualan kendaraan baik roda empat maupun roda dua akan mengalami peningkatan hingga akhir tahun.
Akan tetapi, DRMA akan berhati-hati dan memantau perkembangan pasar otomotif dan bersiap beradaptasi dengan perubahan kondisi eksternal yang mungkin mempengaruhi industri ini.
“Data ini memberikan indikasi bahwa industri otomotif di Indonesia masih dalam kondisi yang bagus. Ini mencerminkan keyakinan kami bahwa permintaan akan terus meningkat,” katanya.