Bisnis.com, JAKARTA – Indeks saham BUMN pilihan yakni IDXBUMN20 mencatatkan pertumbuhan sepanjang tahun berjalan. Dari indeks tersebut, saham JSMR, ELSA, hingga BBNI menjadi penghuni jajaran top gainers sepanjang Januari-September 2023.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IDXBUMN20 mencatatkan kenaikan sebesar 2,51 persen sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YtD). Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ataupun LQ45.
Saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) menjadi saham BUMN dengan kenaikan tertinggi, yakni 43,63 persen YtD menuju level Rp4.280 per lembar. Posisinya diikuti PT Elnusa Tbk. (ELSA) yang mencatatkan kenaikan 32,69 persen YtD.
Pada posisi berikutnya ada saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) yang membukukan pertumbuhan sebesar 25,19 persen sepanjang Januari-September 2023 ke posisi Rp1.615.
Selanjutnya ada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang menorehkan pertumbuhan harga saham sebesar 22,92 persen YtD menuju Rp6.100 per lembar. Adapun posisi berikutnya dihuni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang naik 12,20 persen YtD ke Rp10.350.
Sebelumnya, Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan menyatakan bahwa penguatan tersebut tidak terlepas dari besarnya komposisi sektor perbankan di dalam indeks BUMN 20.
Baca Juga
Perinciannya, sektor perbankan menyumbang porsi sebesar 51,9 persen, disusul telekomunikasi 18,1 persen, infrastruktur 11,4 persen, pertambangan 10,9 persen, minyak dan gas 5,7 persen, sementara karya hanya menyumbang 1,99 persen.
Keperkasaan IDXBUMN20 setidaknya ditopang oleh tiga saham yaitu BMRI, BBRI, dan JSMR yang memiliki porsi 33,05 persen terhadap indeks.
Berlandaskan komposisi tersebut, Alfred menyatakan bahwa performa IDXBUMN20 ke depan masih akan mengandalkan sektor perbankan, infrastruktur, dan sektor telekomunikasi.
“Secara makro, kami masih optimistis berakhirnya kebijakan suku bunga tinggi pada kuartal IV/2023 akan menjadi momentum pemulihan yang bagus bagi pasar saham,” ujarnya.
____
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.